Ditambahkan Arum, diduga penyebab longsor ini adalah air hujan yang meluber ke jalan raya menuju jembatan tidak melewati saluran gorong-gorong, sehingga menggerus tanah plengsengan rumah milik Agung.
"Saluran gorong-gorongnya terlalu kecil yang dekat persis jembatan. Kalau hujan lebat air ini mengalir dan menggerus tanah plengsengan ini, apalagi warung yang disewa ibu Lilik itu tanah urukan dan persis di bibir sungai," pungkasnya.
Sementara Ibu Lilik, penyewa warung mengatakan, kalau sekitar pukul 17.00 WIB dirinya merasa waswas setelah melihat keramik lantai warung yang dia sewa sudah retak.
"Saya sudah waswas melihat keramik lantai warung sudah retak, terus saya foto dan saya tunjukkan ke pemilik rumah. Selanjutnya saya ke rumah saudara dan baru 30 menit kemudian di telepon kalau warungnya amblas tergerus longsor," ujar Lilik.
"Banyak barang dagangan yang terbawa longsor ke sungai, termasuk tabung LPG, kulkas, pakaian satu lemari," sambungnya.
Kini pihak BPBD Kota Malang, pihak kelurahan, Petugas Kepolisian dari Polsek Blimbing, masih melakukan asesmen serta memasang garis police line di sekitar Jembatan Memberamo. (eco/far)
Load more