Gubernur Khofifah melanjutkan, salah satu contohnya ialah perempuan pekerja mendapat hak cuti lebih dibanding laki-laki. Salah satunya hak cuti melahirkan yang tidak dimiliki oleh laki-laki. Kita semua kini mentolerir hal tersebut mengingat betapa hebatnya perjuangan ibu saat melahirkan. Sifat toleransi inilah warisan dari seorang RA Kartini selain gagasan kesetaraan gender.
“Dan sebagai bangsa yang besar, tentu kita harus menjaga warisan nilai nilai kemanusiaan ini. Tak hanya dalam memperjuangkan kesetaraan gender, namun juga dalam kehidupan beragama,” ujarnya.
“Sebab, hari ini adalah hari yang istimewa. Selain diperingati sebagai Hari Kartini, sebagian umat muslim di Indonesia juga tengah menyambut dan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1444 H,” imbuhnya.
Tahun ini memang ada perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 H. Hari Raya Idul Fitri 1444H. PP Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal jatuh pada 21 April 2023, sementara Kementerian Agama RI menetapkan tanggal 22 April 2023 setelah menggelar sidang isbat pada Kamis (20/4).
“Seperti yang disampaikan oleh Menteri Agama RI, sepatutnya kita tidak menonjolkan perbedaan ini, melainkan bersama-sama saling menghormati dan menghargai. Kita memang berbeda namun memiliki tujuan yang sama. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika harus kita junjung tinggi, bagi Jawa Timur mari kita jaga agar tetap guyub rukun,” pesannya.
“Perbedaan-perbedaan itulah yang membuat Indonesia menjadi bangsa yang hebat. Sebab, tidak banyak suatu negara yang memiliki beragam perbedaan bisa bersatu padu berjuang bersama demi mencapai cita-cita yang sama yaitu tegaknya NKRI,” pungkasnya. (hen)
Load more