Pom Mini di Bumiaji, Batu, Terbakar, Pasutri Alami Luka Bakar, Ini Penyebabnya

Batu, tvOnenews.com - Sebuah tempat pengisian bahan bakar minyak atau pom mini milik Parmudji (73) di Dusun Gerdu, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, terbakar pada Rabu (19/4) sekitar pukul 06.30 WIB.

Akibatnya, istri pemilik pom mini, Cicik Sukamtinah (66) mengalami luka bakar di bagian kedua kakinya dan Parmudji pemilik pom mini juga mengalami luka bakar sama persis yang dialami istrinya. Kini, kedua korban tengah menjalani perawatan medis di Puskesmas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Selain kedua korban mengalami luka bakar, pom mini milik korban hangus, dan atap dapur rumah juga rusak akibat tersulut api dari pom mini.

Tidak hanya itu, akibat kebakaran ini juga menyebabkan jaringan kabel listrik dan telepon putus.

Salah satu warga setempat, Joko (40) mengatakan, kebakaran itu diduga terjadi akibat adanya korsleting listrik pada mesin pom mini. Korsleting listrik itu menimbulkan percikan api lalu menyambar bahan bakar minyak (BBM) yang berada di dalamnya.

"Awalnya, sebelum terjadi kebakaran, korban memindahkan bensin dari tong ke dalam pompa bensin miliknya, kemungkinan masih (ada) aliran listriknya pada pompa bensin dan muncul percikan api, lalu terbakar," kata Joko, Rabu (19/4).

Kepala Desa Tulungrejo Suliono saat ditemui di lokasi kebakaran oleh tvOnenews.com membenarkan jika kebakaran sebuah pom mini terjadi di Dusun Gerdu RT 02 RW 17 Desa Tulungrejo.

"Pom mini yang terbakar milik Parmudji, beliaunya  mengalami luka bakar di bagian kedua kaki dan wajah terasa pedih, sedangkan Cicik Sukamtinah mengalami luka bakar pada bagian kedua kakinya," jelas Suliono.

"Api berhasil dipadamkan 30 menit kemudian setelah Pihak Damkar, anggota Polsek dan Koramil Bumiaji bersama warga setempat berjibaku melakukan pemadaman," kata Suliono.

Akibat kebakaran pom mini, korban selain mengalami kerugian hingga puluhan juta, korban juga mengalami luka bakar.

Lebih lanjut Suliono menambahkan, pemerintahan desa setempat tengah melakukan upaya pertolongan pemulihan rumah korban.

"Puluhan warga kita kerahkan untuk melakukan perbaikan kembali atap dapur milik korban, sedangkan biayanya kita menggunakan anggaran kebencanaan di Desa," tambahnya.

Menurut Suliono, kelaikan pom mini perlu dievaluasi, karena selama ini sering terjadi kebakaran pada pom mini. Dalam hal ini harusnya, pemerintah daerah melalui dinas terkait untuk lebih teliti dalam menerbitkan rekomendasi standarisasi pompa bensin untuk masyarakat.

"Kami berharap ke depan, kebakaran pom mini yang ditimbulkan akibat kurang laiknya alat tersebut bisa diminimalisir," pungkasnya. (eco/hen)