Situbondo, tvOnenews.com - H-4 arus mudik di Pelabuhan Jangkar Kabupaten Situbondo, terus meningkat. Kali ini didominasi para pemudik pejalan kaki dan kendaraan roda dua. Minimnya fasilitas yang disediakan pihak pelabuhan setempat, membuat ratusan penumpang tujuan sejumlah pulau di Pulau Madura, terlantar.
Para pemudik ibu-ibu yang membawa balita terlihat memanfaatkan sejumlah sudut areal Pelabuhan Jangkar untuk rebahan beristirahat, dengan menggunakan alas sederhana maupun alas terpal yang disewa dari warga sekitar.
Pemandangan ironis ini hampir terlihat di setiap sudut pelabuhan, di tempat yang rindang dan jauh dari terik matahari. Seperti teras luar gedung ruang tunggu, teras belakang gedung operasional, bawah pohon mangga hingga belakang pos pantau pengamanan lebaran, Selasa (18/4).
“Kalau lewat darat melalui Surabaya kita menempuh perjalaan kurang lebih 15 jam, itupun kita masih harus naik moda transportasi laut dari Pelabuhan Kalianget ke Pulau Raas yang kurang lebih memakan waktu perjalanan 4 jam lamanya,”ujar Fatima.
Teras di belakang pos pengamanan lebaran yang dibangun tak jauh dari pintu masuk pelabuhan, menjadi tempat untuk pemudik beristirahat.
“Dirinya berharap, momen lebaran tahun depan pihak Pelabuhan Jangkar Situbondo bisa memberikan fasilitas yang lebih manusiawi ke para pemudik, sehingga kami yang hendak mudik ke kampung halaman tidak terlantar di areal pelabuhan, hanya sekedar menunggu untuk dapat tiket kapal. Tidak hanya itu, jumlah kapal yang melayani ke Pulau Raas yang minim juga menjadi faktor dirinya dan keluarga harus menginap di pelabuhan jauh-jauh hari,”tambah Fatimah.
Tri Wahyono,Koodinator Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelabuhan Pengumpan Regional (PPR) Wilayah Kerja (WILKER) Pelabuhan Jangkar menuturkan, ratusan pemudik yang beristirahat di sejumlah sudut areal pelabuhan sendiri bukan terlantar, namun karena tidak kebagian tiket. Menurutnya mereka memang sengaja memang datang lebih awal untuk bisa beristirahat setelah menempuh perjalanan dari Bali ke Pelabuhan Jangkar.
Load more