Serunya Berburu Pakaian Bekas Branded untuk Lebaran (Thrifting di Thrift Shop Kaki Lima)
- tvOne - zainal azkhari
Surabaya, tvOnenews.com - Baju baru saat lebaran seolah menjadi tradisi di tanah air, namun dengan berjalannya waktu, baju lebaran tak harus baru namun juga bisa pakaian bekas tapi branded yang mengangkat gengsi saat bersilaturahmi bertemu kerabat dan handai taulan.
Tradisi membeli baju lebaran sudah sangat melekat pada masyarakat Indonesia. Bahkan tradisi ini dilaksanakan semua kalangan masyarakat Indonesia dan bukan hanya warga yang memeluk agama Islam saja. Membeli baju lebaran tidak hanya baju baru saja, ada juga warga yang membeli pakaian bekas atau thrifting.
Thrifting merupakan aktivitas membeli barang-barang bekas yang masih layak pakai untuk dipakai kembali. Belakangan aktivitas thrifting ini sangat digemari terutama kalangan anak-anak, remaja, hingga orang tua.
Di Kota Surabaya, minat masyarakat untuk membeli baju atau sepatu bekas tergolong tinggi, terutama menjelang lebaran. Sejumlah gerai kaki lima atau trift shop jalanan di Tugu Pahlawan Surabaya Minggu (16/4) pagi, ramai dikunjungi oleh para konsumen. Terutama bagi warga yang hobi berburu pasar kaki lima alias sogo jongkok.
Rahman, warga Semanpir Surabaya salah satu konsumen pakaian thrifting mengatakan bahwa ia lebih suka membeli pakaian thrifting karena harganya lebih terjangkau dibandingkan membeli pakaian baru. Selain itu, model maupun kualitasnya juga masih bagus.
“Harganya lebih murah, dapat merek ternama lagi, levis,” ujarnya senang, Minggu (16/4).
Keramaian pengunjung berburu baju bekas branded
Tugu pahlawan memang dikenal sebagai surganya thrift shop, meski hanya buka di hari Sabtu dan Minggu saja, namun selalu ramai dikunjungi pembeli. Seperti yang terlihat di salah satu lapak di Jalan Semut Baru misalnya, meski hari sudah terik karena para pedagang hanya dibatasi berjualan hingga pukul 12.00 siang, namun pembelinya tetap ramai.
Di salah satu thrift shop milik Haji Khasan, banyak warga mencari jaket tebal, crewneck, celana outdoor, celana cinos, dress, blush, rok, hingga kemeja.
“Ada barang yang branded dan murah jadi harus cepet-cepetan, kadang dapet modelnya tapi ukurannya tidak sesuai,” ujar Erlitav siswi SMA, yang sibuk membongkar pakaian dalam karung di thrift shop yang hampir tutup.
Load more