Lumajang, tvOnenews.com - Gunung Semeru kembali melontarkan guguran lava pijar sejauh 800 meter. Guguran lava pijar itu mengarah ke sisi tenggara atau ke arah Besuk Kobokan, Desa Supit Urang, Pronojiwo, Lumajang.
Berdasarkan laporan periodik Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru pada periode pengamatan 9 April 2023, pukul 00.00-06.00 WIB, gunung Semeru terpantau secera kegempaan telah mengalami 18 kali letusan. Tidak hanya itu, Semeru juga diketahui mengalami 2 kali guguran dan 2 kali hembusan, 1 kali tremor harmonik, 1 kali tektonik lokal dan 4 kali tektonik jauh.
“Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur laut. Suhu udara 22 °C. Gunung jelas. Asap kawah tidak teramati,” tulis Mukdas Sofian dalam laporannya, Sabtu (9/4).
“Letusan teramati 5 kali tinggi asap kurang 500 meter, warna asap putih kelabu condong ke arah utara. Guguran lava pijar teramati 2 kali jarak luncur kurang lebih 800 meter ke arah besuk kobokan,” jelasnya.
Aktivitas vulkanis Gunung Semeru berupa guguran lava pijar, bisa terpantau secara jelas dari pemukiman warga Dusun Kajar Kuning, serta beberapa kamera CCTV BPBD yang terpasang di beberapa titik sisi tenggara dan timur.
“Tingkat aktivitas Gunung Semeru masuah kevel 3 atau siaga,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo, kembali mengingatkan warga agar tidak lengah dengan kondisi aktivitas Gunung Semeru yang masih tinggi saat ini.
"Gunung semeru masih level 3 atau siaga. Aktivitas vulkaniknya juga masih tinggi, termasuk potensi ancaman bahayanya. Tetap waspada dan patuhi semua rekomendadi yang telah dibeerikan,” kata Wawan kepada tvOnenews.com.
Sesuai rekomendasi PVMBG Badan Geologi, BPBD Lumajang tetap mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di radius 13 kilometer dari puncak Gunung Semeru.
Tidak hanya itu, aktivitas masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada radius 500 meter dari sempadan sungai hingga 17 kilometer disepanjang aliran lahar.
"Kami tetap mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Gunung Semeru," tegas Wawan. (wso/gol)
Load more