Pacitan, tvOnenews.com - Penyebaran wabah bakteri Leptospira di Kabupaten Pacitan, makin merebak. Per 6 Maret kasus positif mencapai 133, dengan jumlah kematian 6 dan ratusan orang suspect.
Penyebaran kasus tersebut ada di 12 puskesmas, dengan jumlah kasus tertinggi ada di 7 puskesmas, yaitu di Puskesmas Sudimoro, Puskesmas Ngadirojo, Puskesmas Tulakan, Puskesmas Kebonagung, Puskesmas Arjosari, Puskesmas Tegalombo, dan Puskesmas Pakis Baru Nawangan.
Sebagian warga di salah satu wilayah dengan kasus sebaran Leptospirosis tertinggi, mengaku tidak tahu terkait Leptospirosis atau bakteri yang berasal dari kencing tikus ini bisa berakibat fatal.
"Tidak ada sosialisasi dari dinkes (dinas kesehatan), jadi tidak tau kalau kencing tikus ini sangat berbahaya," kata Pak Gun, seorang petani di wilayah Kecamatan Tulakan, Selasa (7/3).
Pria 60 tahun itu sejauh ini mengolah sawah dengan kebiasaan seperti biasa. Ia terlihat bahkan tidak melindungi diri dengan memakai alas kaki.
Tidak hanya itu, sejumlah petani lainnya di sekitar wilayah ini bahkan nampak tak berbeda. Mereka di area pertanian tanpa alas kaki atau pelindung diri. Mungkin juga, sebagian dari mereka juga sudah mengetahui tentang Leptospirosis.
"Tahunya hanya flu. Greges (tidak enak badan). Tidak tahu gejala ini itu atau Leptospirosis," sahut petani lainnya.
Dengan fakta-fakta yang ditemui di lapangan saat ini, di wilayah Kecamatan Tulakan, bisa dibilang 'wajar' jika Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji mengingatkan ke Dinas Kesehatan, jika instansi itu sebagai garda terdepan kesehatan masyarakat.
"Sejak awal saya sudah intruksikan agar Dinkes melakukan pencegahan sedini mungkin. Sebelum bakteri ini merebak, harusnya Dinkes sudah berada di garda terdepan dalam rangka penanggulangan penyakit yang tengah mewabah ini," kata Mas Aji, beberapa hari lalu.
Menurut Mas Aji, dinkes merupakan tenaga profesional yang bertanggungjawab dan akuntabel dalam memberikan pelayanan di bidang kesehatan masyarakat. Termasuk memfasilitasi dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
"Peran dan fungsi dinkes sangatlah penting, sehingga harus ditingkatkan lagi, untuk mewujudkan kesehatan masyarakat yang semakin baik," imbuh Mas Aji.
Data kasus leptospirosis per 6 Maret 2023, klinis/total : 204+10, positif RDT : 133+10, kasus baru : 10, yang masih menjalani perawatan di RSUD dr Darsono Pacitan 10, belasan lain di Puskesmas dan rumah sakit luar kota. (asw/gol)
Load more