Ngawi, tvOnenews.com - Tawuran antar perguruan pencak silat kembali terjadi di Ngawi. Kali ini tawuran hingga berujung pengrusakan tugu lambang perguruan hingga aksi pembakaran sepeda motor terjadi di jalan raya Ngawi-Cepu, tepatnya masuk dusun Ngandong, Desa Karangtengah Prandon Kecamatan/Kabupaten Ngawi, Minggu (5/3/2023) sekitar pukul 04.00 WIB.
Akibat insiden ini, sedikitnya 12 warga mengalami luka ringan hingga parah. Hal itu karena terkena lemparan batu hingga di massa. Bahkan, sebanyak 8 unit sepeda motor milik korban juga dirusak dan sebagian juga dibakar.
Aksi tawuran antar dua perguruan pencak silat, yakni Setia Hati Teratai dengan IKS Kera Sakti ini dibenarkan oleh Sukardi (45) salah satu pengurus ranting Ngawi Perguruan Setia Hati Terate.
“Ini sebenarnya ada permasalahan dari oknum ya, oknum IKS yang pulang pagi dari Caruban dia lewat jalur Ngandong-banyuurip untuk pulang ke sana (Cepu), nah tau di situ ada tugu SH Terate maunya dirusak,” cerita Sukardi kepada wartawan.
Lanjut Sukardi, selain merusak tugu, masa yang jumlahnya hampir seratusan tersebut menyerang siapapun yang melintas jalur tersebut termasuk merusak 8 sepeda motor milik para korban.
“Tau kalau tugu itu dirusak maka dipertahankanlah oleh anak-anak ini (korban), karena kalah jumlah massa akhirnya lari dan motornya di rusak dan sebagian dibakar di pinggir jalan itu,”imbuhnya.
Dari 12 warga yang mengalami luka-luka, 5 diantaranya di rujuk ke RS Widodo Ngawi, mereka adalah anak-anak remaja ada juga yang warga kebetulan melintas daerah tersebut kemudian menjadi korban.
“Untuk kasus ini sudah ditangani polisi jadi kalau mau nanya terkait kasus tersebut ya silahkan konfirmasi ke polisi,” pungkasnya.
Terpisah, salah satu korban, Deva Yaunada (17) yang masih pelajar SMP ini mengatakan, dirinya dihadang dan diserang lebih dari 50 orang oknum anggota pencak silat ketika hendak melewati lokasi tersebut menggunakan motor.
Dirinya mengalami luka pada bagian kepala dan matanya lebam akibat terkena lemparan batu.
“Di jalan arah Bojonegoro itu saya sudah diuber, semua yang lewat jalan situ dihadang, meski itu warga SH Terate atau bukan langsung dilempari batu, saya kebetulan pas lewat,” terang Deva sambil menjalani perawatan oleh tim medis.
Menurut Deva jumlah massa yang menghadangnya sangat banyak antara 50 sampai ratusan orang. Selain dirinya, masih banyak warga atau pengguna jalan yang terluka akibat lemparan batu.
“Yang luka banyak, rata-rata kena lemparan batu, saya hanya wajah memar saja karena lemparan batu. Sama motor juga rusak, total ada 8 yang dirusak,” katanya.
Warga kini masih berjaga-jaga di Desa setempat mengantisipasi segala sesuatu yang akan terjadi, sejumlah anggota TNI-POLRI juga telah disiagakan di lokasi kejadian.
Kasus tawuran antar dua perguruan pencak silat tersebut kini telah ditangani Satreskrim Polres Ngawi. Selain melakukan olah TKP, polisi juga meminta keterangan para saksi dan korban guna mencari tahu penyebab apa yang memicu terjadinya bentrokan antar pesilat di Ngawi. (men/aag)
Load more