Gresik, tvOnenews.com - Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Kamis kemarin, mendapat perhatian serius dari wakil rakyat di DPRD Kabupaten Gresik. Ketua DPRD Gresik, M Abdul Qodir mengaku jika bencana terjadi berdasarkan informasi yang didapat menyebut penyebabnya dikarenakan adanya kerusakan hayati.
"Karena info yang saya terima salah satu penyebab karena di tahun-tahun terakhir ini banyak penebangan pohon yg dibawa ke Jawa," kata Qodir pada awak media, Jumat (3/3).
Oleh karenanya, M. Qodir meminta pemerintah daerah Kabupaten Gresik melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk segera melalukan pengawasan dan pengecekan. Di Bawean, kata Qodir saat ini banyak hutan yang harus dilindungi.
"Jika itu memang benar, maka harus dipastikan reboisasi di Pulau Bawean segera dilakukan dan digalakkan," sambung Qodir.
Qodir menyampaikan, banjir dan longsor yang terjadi membuat ratusan rumah, jalan maupun jembatan putus, bahkan ada sekolah negeri yang ambruk.
"Saya minta Pak Bupati untuk segera perintahkan OPD terkait, yaitu BPBD, LH, PUTR dan CKPKP segera turun dalam mengatasi musibah ini," katanya.
Kepada BPBD Gresik, secara khusus Qodir meminta agar untuk segera mengirimkan bantuan logistik ke Bawean. Tak hanya itu, mitigasi bencana harus dilakukan sehingga tidak sampai ada korban jiwa.
"Karena harus kita pastikan dulu bahwa kebutuhan pokok harian warga terpenuhi," ujar Qodir.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi awak media, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Sri Subaidah mengaku tak tahu perihal penyebab banjir karena kerusakan hayati dan penebangan liar.
Menurut Sri Subaidah, pemerintah daerah tidak mempunyai kewenangan dalam pengelolaan hutan, sehingga pengawasan dilakukan oleh Pemprov maupun Pusat.
"Sebentar saya mengumpulkan informasi dan data dulu nggeh terkait hal itu," tutupnya singkat. (mhb/gol)
Load more