Banyuwangi, Jawa Timur - Sejak beroperasi hampir 2 bulan, ternyata Pelabuhan Perikanan Masami Banyuwangi memberikan manfaat secara ekonomi bagi masyarakat, khususnya di sektor perikanan. Salah satunya memberikan fasilitas gratis bagi nelayan kecil.
Saat meninjau pelabuhan yang berada di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Selasa (21/2), Anggota Komisi V DPR RI, Sumail Abdullah menyampaikan kalau keberadaan pelabuhan swasta ini bisa melakukan pembinaan terhadap nelayan-nelayan kecil.
“Bahkan nelayan kecil disini digratiskan. Jadi tidak dipungut biaya,” kata politisi asal Banyuwangi ini.
Kehadiran politisi yang kerap dipanggil Sumail di pelabuhan ikan ini berawal dari informasi adanya monopoli di pelabuhan ini. Kabar monopoli itu berkaitan dengan nelayan dengan kategori industri harus menjual ke tempat tertentu.
“Ternyata begitu saya cek ini tidak ada. Jadi tergantung pasar,” tegasnya.
Sumail juga meminta tarif penggunaan pelabuhan tersebut memberikan harga yang wajar, sehingga industri berkembang dan memberikan manfaat. Dia menyebut, investasi untuk pembangunan pelabuhan perikanan tersebut memang sangat besar. Politisi Partai Gerindra ini mengapresiasi ada investor lokal yang mau membangun daerahnya seperti ini.
Yang tidak kalah penting, adalah berkaitan dengan pendapatan negara bukan pajak (PNBP). Dia menegaskan PNBP ini juga harus masuk ke negara untuk kepentingan seluruh masyarakat Indonesia.
Sebagai daerah yang merupakan industri perikanan terkemuka di Indonesia, pelabuhan perikanan ini menurutnya tentu akan menggerakan perekonomian Banyuwangi. Dari sisi serapan tenaga, kata dia, pelabuhan ini akan menampung tenaga kerja yang cukup banyak.
“Terus pelaku industri perikanan akan banyak sandar disini, begitu sandar disini tentu akan banyak multiplier effectnya,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pelabuhan Perikanan Masami, Rudi, menyatakan, rata-rata kapal berlabuh di pelabuhan ini merupakan kapal dari luar daerah. Jenis kapalnya adalah kapal dengan gross ton (GT) antara 100 sampai 200 GT.
Terkait dengan kapal nelayan kecil, Rudi menegaskan, pelabuhan ini juga terbuka untuk kapal nelayan kecil. Bahkan menurutnya kapal nelayan kecil dengan gross ton 10 GT ke bawah tidak perlu mengeluarkan biaya untuk bersandar disana.
“Nelayan kecil kita kasih fasilitas gratis, gross ton 10 nelayan kecil. Justru itu yang harus kita support, karena nelayan ini volumenya kecil, pasarannya kurang luas,” katanya.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi, Syamsurizal mengatakan, Pelabuhan Perikanan ini kewenangannya langsung pada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), karena pelabuhan ini memang khusus untuk pelabuhan perikanan.
“Wewenang di KKP bukan di kami, kami tidak masuk ke sana. Kita di terminal yang untuk kepentingan sendiri baru ke kami. Tapi kalau melayani perikanan ke KKP,” pungkasnya. (hoa/hen)
Load more