Jawa Timur, tvOnenews.com – Berdasarkan laporan rutin petugas Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru di Pos PVMBG Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro Lumajang, selama periode pengamatan Jum’at (7/2/2023) mulai pukul 00.00 WIB– 06.00 WIB, aktivita svulkanik Gunung Semeru (3.676 Mdpl) terpantau masih tinggi.
Selama periode pengamatan itu, cuaca di Gunung Semeru terpantau berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah utara dan timur laut. Suhu udara 21-22 °C. Secara visual gung jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah tidak teramati.
“Teramati 2 guguran lava pijar jarak luncur lk 500-1500 meter arah Besuk Kobokan. Teramati 4 letusan asap putih kelabu kecoklatan tinggi asap lk 200-600 meter arah utara - timur laut serta trdengar 3 kali suara gemuruh letusan,” kata petugas PPGA Semeru Yadi Yuliandi dalam laporannya, Jumat (17/2).
Sedangkan secara kegempaan, Gunung Merapi terekam telah terjadi 23 kali letusan. Amplitudo 13-22 mm, dursi 50–60 detik. 1 kali hembusan amplitudo mm, durasi 0 detik.
Terekam pula 2 kali vulkanik dalam amplitudo 7–13 mm, durasi 18-26 detik, serta 1 kali tektonik jauh amplitudo 12 mm dengan durasi selama 46 detik.
“Tingkat aktivitas Gunung Semeru hingga saat ini masih level 3 atau siaga,” tutupnya.
Mengingat masih tingginya aktivitas vulkanik Gunung Semeru, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementrian ESDM, telah mengeluarkan beberapa rekomendasi.
Berikut ini rekomendasi yang harus dipatuhi warga demi keselamatan bersama dan penguramgan resiko bencana, antara lain warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Warga juga diminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (wso/ree)
Load more