Lumajang, Jawa Timur - Setelah sempat dibuka selama 15 menit, jalur penyebrangan Curah Kobokan atau Tol Cikali, akhirnya kembali ditutup total akibat banjir lahar hujan Gunung Semeru yang kembali datang, Minggu (12/2).
"Demi keselamatan warga, kita putuskan menutup kembali jalur perlintasan Tol Cikali pada pukul 15.15 wib. Penutupan ini dari dari kedua arah, baik Malang maupun Lumajang," kata koordinator Pos Pantau Curah Kobokan Sugiono, Minggu (12/2).
Sekitar pukul 15.20 Wib, terpantau dari sisi utara aliran banjir lahar Gunung Semeru susulan disertai letusan sekunder telah datang di aliran Besuk Kobokan.
"Banjir susulannya lebih besar dari sebelumnya. Informasi yang kami terima dari pos pantau Gunung Semeru, getaran telah mencapai amak 35 mm. Jadi kita juga galau warga dan pengendara agar menjauh dari tepian sungai besuk Lanang, takut aliran lahar meluap," imbuhnya.
Banjir lahar Semeru susulan yang terjadi kali ini, tergolong paling besar dibandingkan dengan sebelumnya. Sebab, banjir lahar kali ini juga menghanyutkan endapan material vulkanik berupa pasir, lumpur dan batu berukuran besar sisa Awan Panas Guguran (APG) yang terjadi Minggu (5/2) pekan kemarin.
"Dibandingkan dengan sebelumnya, lahar kali ini tergolong cukup besar karena juga menghanyutkan material vulkanik sisa APG, " jelasnya.
Akibat penutupan jalur ini, ratusan warga serta kendaraan roda 2 maupun 4, terjebak dalam antrian panjang.
"Tadi sudah nunggu lebih dari 2 jam. Jalur sempat dibuka, tapi sebelum sempat nyebrang, jalur ditutup lagi. Ada banjir susulan katanya," tutur Anang salah satu warga Tulungagung yang hendak melintas.
Karena sudah terlanjur menunggu lama, akhirnya Anang dan rombongan keluarga lainnya memutuskan untuk menunggu air surut daripada harus putar balik.
"Ya terpaksa nunggu surut. Tadi sama sekali tidak menyangka kalau ada lahar soalnya hanya gerimis. Ya mudah-mudahan banjir segera surut lah, mau putar balik juga terlalu jauh, " pungkasnya. (wso/hen)
Load more