Kanitresmob Polrestabes Surabaya AKP Zainul Abidin menjelaskannya ketika disinggung luka di bagian kepala pemuda 19 tahun tersebut. Sebab, pangkal kecurigaan keluarga korban akan kematian Rio adalah luka di wajah. Misalnya, bibir, dahi, dan hidung. Lalu, mulut yang mengeluarkan darah.
"Jatuhnya korban ke arah depan setelah dipukul. Kondisinya tidak sadar. Jadi, wajahnya terbentur lantai,” ujarnya.
Abidin menerangkan, korban tidak sadar karena pukulan pelaku diduga terkena ulu hati. Menurut dia, korban masih hidup ketika terkapar di lantai. Namun, napasnya tersengal-sengal.
"Berdasar pemeriksaan awal, pukulan tersangka mengakibatkan makanan kembali ke atas. Menuju paru-paru. Ini yang membuat korban kesulitan bernapas dan akhirnya meninggal,” paparnya.
Mantan Kanitreskrim Polsek Sukolilo tersebut menjelaskan, pihaknya masih berusaha memastikan peran tiga senior lain korban yang ikut ke toilet tersebut. Dalam pemeriksaan awal, mereka berkilah tidak menganiaya. Dalihnya hanya menjaga lokasi dan menunggu AJP.
"Tetapi, masih terus kami dalami. Nanti ada gelar perkara lagi yang dilakukan untuk memastikan status ketiganya,” kata Abidin.
Dia menambahkan, tersangka menyebut penganiayaan itu adalah bentuk pembinaan kepada junior. Rio menjadi sasaran karena dinilai tidak respek ketika berada di ruang makan. ’’Menurut tersangka, korban tidak tertib. Ketika makan, ramai sendiri,” paparnya
Load more