Kebumen, Jawa Tengah - Pemerintah terus mendorong ketahanan pangan di seluruh Indonesia, sehingga warganya bisa mengkonsumsi pangan dengan harga yang murah atau gratis dengan cara menanam sendiri.
Ditengah kesibukannya sebagai anggota Polri, yang berdinas sebagai Kasium Polsek Alian, dirinya bisa beraktifitas berkebun menanam berbagai macam jenis sayuran yang hasilnya dibagikan secara gratis kepada masyarakat di desanya.
"Ada sayuran pare, terong, cabai, timun, kangkung dan lainnya, kita tanam lalu hasilnya untuk masyarakat," kata Bripka Sarno yang juga mantan pasukan Sat Brimob Polda Papua, Senin (16/1/2023).
Bripka Sarno menjelaskan kegiatannya membantu masyarakat ini berawal saat pandemi Covid-19 dulu. Dimana banyak warga masyarakat yang kesusahan dalam hal ekonomi.
"Awalnya dulu saat covid, ketika ngobrol dengan tetangga yang mengeluh jika uang 50 ribu rupiah hanya bisa untuk belanja kebutuhan pokok sehari," tuturnya.
Saat pandemi covid hampir seluruh masyarakat mengalami susahnya mencari penghasilan, namun kebutuhan pokok harus terus terpenuhi untuk kelangsungan hidup.
"Lalu ada program ketahanan pangan, selanjutnya kami berinisiasi menanam sayuran untuk meringankan masyarakat sekitar mas," lanjutnya menjelaskan.
Menariknya, lahan yang digunakan untuk bercocok tanam bukan miliknya. Bripka Sarno melihat potensi dari tanah yang lama mangkrak kemudian meminta izin kepada pemilik lahan untuk mengelolanya.
Dan kemudian ditanami tanaman aneka sayuran seperti mentimun, terong, pare, cabai, dan kangkung.
"Alhamdulillah, 6 bulan sampai 1 tahun kedepan mulai terlihat hasilnya, dan bisa bermanfaat untuk warga sekitar," ucapnya.
Saat ia mulai mengelola lahan dan hasilnya bisa dinikmati masyarakat luas, hati masyarakat di sekitar lingkungannya mulai tergerak. Masyarakat mulai datang ke kebunnya bersama-sama merawat tanaman sayur mayur tersebut.
"Setelah mengetahui hasilnya, mereka jadi semakin semangat. Justru, sekarang warga pada mendukung apa yang saya lakukan," lanjutnya.
Kini, warga yang menginginkan sayur bisa langsung memetik sayuran segar di kebun yang letaknya persis disamping rumahnya tanpa dipungut biaya.
"Niatnya memang untuk masyarakat, untuk meringankan masyarakat dan kita bagikan kepada masyarakat hasil kebun ini," pungkasnya.
Selain sayur mayur, Bripka Sarno juga membudidayakan bebek serta ikan lele yang hasilnya juga untuk masyarakat.
Apa yang dilakukan oleh Bripka Sarno menjadi triger bagi warga masyarakat untuk berkebun demi kelangsungan hidup.
Satu kalimat penuh makna dari Bripka Sarno adalah "Jangan menunggu kaya baru bersedekah". (Wkn/Buz)
Load more