Eko, ketua Paguyuban Sopir Angkot Kebumen-Petanahan mengatakan, masalah odong-odong semakin menambah sepinya penumpang yang seharusnya menggunakan jasanya.
"Kami minta tolong Pak, untuk odong-odong ditertibkan. Kami yang secara kelengkapan administrasi lengkap, jadi semakin susah mendapatkan penumpang. Apalagi sistem pendidikan sekarang menggunakan zonasi, kami kehilangan banyak penumpang," kata Eko.
Para pelajar yang belum memiliki SIM, Eko berharap agar diberikan pemahaman tentang aturan lalu-lintas oleh Polres Kebumen.
Senada diungkapkan Tolani, sopir angkot trayek Kebumen-Gombong berharap agar tilang manual kembali dilakukan Polres Kebumen karena lalu-lintas semakin semrawut.
"Sekarang jadi banyak pelanggaran jika kita amati. Kami berharap tilang manual kembali dilakukan Pak. Karena menurut pengamatan saya sebagai sopir, itu akan lebih tertib," kata Tolani.
Masih dalam rangkaian kegiatan Jumat Curhat Polres Kebumen, para sopir yang hadir juga diberikan bantuan berupa paket beras untuk menambah ekonomi keluarganya. (Wkn/Buz)
Load more