Semarang, Jawa Tengah - Dalam upaya membantu pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Semarang mulai melakukan pendataan lapangan kegiatan registrasi sosial ekonomi (Regsosek) 2022. Melalui Regsosek diharapkan bantuan dari pemerintah semakin tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Semarang Sri Wiyadi mengatakan, berdasarkan data, kemiskinan di Kabupaten Semarang saat ini berada di angka 7 persen. Sehingga kegiatan Regsosek penting untuk mengetahui siapa siapa saja yang berhak mendapatkan bantuan jaring sosial.
" Fungsinya untuk mendapatkan basis data seluruh penduduk yg terdiri atas profil, kondisi, sosial, ekonomi dan kesejahteraan yang terhubung dengan basis data kependudukan hingga tingkat desa/kelurahan. Nantinya, basis data ini akan digunakan untuk berbagai program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat," ujar Sri Wiyadi saat dijumpai pada Selasa (18/10/2022).
Ditambahkan oleh Sri Wiyadi, pendataan masyarakat melalui kegiatan Regsosek akan lebih akurat. Cakupannya akan lebih luas sehingga bantuan sosial yang diberikan pemerintah bagi masyarakat miskin akan semakin tepat sasaran.
" Kita akan data kepemilikan aset masyarakat mulai dari ternak, mobil, kendaraan kondisi rumah dan lain sebagainya. Jadi masyarakat tidak akan bisa bohong kalaupun ada yang bohong petugas pendataan kita sudah bekali bagaimana cara menggali keterangan," imbuhnya.
Ia juga menjelaskan bahwa petugas pendataan BPS juga akan menyasar para tuna wisma ataupun gelandangan. Untuk itu, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan petugas keamanan untuk melakukan pendataan golongan masyarakat tersebut.
" Kita juga akan mendata para tunawisna karena mobilitas mereka tinggi maka pendataan itu akan dilakukan serentak di seluruh Indonesia, pada 29 Oktober 2022 malam," lanjutnya.
Sri wiyadi meminta masyarakat untuk menerima kedatangan petugas ke rumah penduduk.
" Nanti Bapak Bupati akan menjadi yang perdana menjalani wawancara pendataan lapangan Regsosek di Kabupaten Semarang. Harapannya, hal ini bisa menjadi motivasi bagi warga lainnya untuk menerima petugas pendata dengan baik," pungkasnya.
Sementara itu, Stastistisi Ahli Muda BPS Kab Semarang Meryanti menambahkan, Regsosek ini akan secara menyeluruh detail dalam menggambarkan kondisi sosial ekonomi warga. Sehingga pemerintah akan lebih tepat dalam memberikan jaring bantuan sosial.
"Kalau dulu enggak semua kita data, hanya 40 persen masyarakat dengan pendapatan terendah. Kalau ini (Regsosek) ini kan 100 persen seluruh penduduk. Kita juga perlu tau karateristik posisi-posisi mereka yang menengah karena dalam kondisi inflasi tinggi mereka bisa jadi rentan miskin," timpalnya. (Abc/Buz)
Load more