Blora, Jawa Tengah – Usai viral video Kasus Dugaan Pemotongan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) dan BLT BBM di wilayah Kabupaten Blora Jawa Tengah. Kini satu persatu desa yang juga melakukan dugaan pemotongan sudah mulai bermunculan.
Modusnya, sebelum pencairan, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) diminta untuk membawa uang dan diserahkan kepada pemerintah desa. Pemotongan BLT tersebut dilakukan untuk dibagikan kepada warga yang tidak dapat bantuan.
“Saya mengaku salah. Uang sudah kita kembalikan kepada penerima,” jelas Kepala Desa Sumurboto, Suprapti, saat ditemuai para awak media di rumahnya, Selasa (27/9/2022).
Menurutnya, pemotongan itu dilakukan dalam dua kali pencairan. Pertama, BLT DD sebesar Rp 50.000 sampai Rp. 70.000 per KPM. Untuk yang BLT BBM sebesar RP 25.000 per KPM.
“Tadi pas ketemu bu Wabup di Bappeda juga bilang ke saya, kalau Desa saya tranding topik. kemudian saya jawab, iya Bu, memang saya salah kok. Saya akui saya memang salah," tambahnya.
Suprapti juga menyampaikan bahwa pada hari Sabtu (24/9/2022) kemarin, dirinya sudah di datangi pihak Polres. Semua data juga sudah diserahkan.
“Kemarin saya sudah ditanya-tanya sama Polres juga mas. Diminta menghadirkan saksi juga," ucapnya.
Perlu diketahui, aksi dugaan pemotongan BLT di kabupaten Blora awalnya beredar video yang dilakukan oleh oknum istri kadus diwilayah kecamatan Randublatung dan di desa Keser Kecamatan Tunjungan yang di duga dilakukan oleh oknum perangkat desa setempat.
Dengan kejadian tersebut, kini mulai bermunculan desa desa yang di duga melakukan pemotongan BLT dan melakukan pengembalikan kepada penerima tersebut.(Agw/Buz)
Load more