"Sampai saat ini sopir truk masih kita amankan dan kita terus dalami pelanggaran yang dilakukan oleh truk pengangkut kayu," jelasnya kepada wartawan saat dijumpai di Mako Satlantas Polres Semarang.
Selain itu, fakta baru mengenai kondisi sopir Elf yang ditumpangi oleh 12 korban, Polisi menemukan adanya indikasi kelelahan atau akibat terlalu memaksakan diri dalam berkendara.
"Dari GPS yang terpasang di kendaraan kita bisa lihat posisi kapan terakhir kali rombongan istirahat. Kami lihat di GPS mereka berhenti terakhir di KM 575 atau Rest Area wilayah Ngawi. Setelahnya posisi GPS mati saat terjadi kecelakaan atau di titik KM 438," jelas Kasat Lantas.
"Itu kita hitung dari jarak dan waktu sehingga didapat kecepatan rata-rata 90-91 Km/jam. Hasil olah TKP juga menunjukkan tak ada upaya pengereman sehingga kita simpulkan benturan terjadi secara langsung," imbuhnya.
Seperti diketahui, mobil Elf N 7023 ZJ yang ditumpangi rombongan guru menabrak Truk Fuso Tronton BK 8407 SE dalam kecelakaan di Ruas Jalan Tol Semarang-Solo tepatnya di KM 436,400 pada Sabtu (24/9/2022) sekira pukul 04.00 WIB. Korban jiwa akibat kejadian ini mencapai 7 orang meninggal dunia dan 5 lainnya luka- luka. (Abc/Ree)
Load more