Blora, Jawa Tengah - Pemerintah telah mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) dengan menaikan sejumlah harga BBM sehingga membuat harga bahan pokok ikut naik.
Martono, tidak asal-asalan dalam menyajikan masakannya. Ia menggandeng seorang chef bernama Dibyo, yang bekerja di sebuah hotel berbintang di Surabaya, Jawa Timur.
Konsepnya adalah belajar berbagi. Karena ia seorang pedagang ayam yang tiap hari ada profit masuk di sistem usahanya. Ia ingin berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan.
"Jadi, kalau saat ini adalah pengurangan subsidi BBM, kami justru memberi subsidi berupa makanan kepada masyarakat dengan membayar seikhlasnya," kata Martono, Kamis (14/9/2022).
Kalau sedekah, lanjutnya, itu gratis namun, konsep dari warung monosuko ini adalah tetap bayar, namun bayarnya seikhlasnya.
Ia mengaku ide awal membuat warung monosuko ini, karena terinspirasi dengan seseorang bernama Untung. Disabilitas yang fisiknya kurang sempurna, namun ia tetap semangat bekerja mengatur jalannya lalu lintas di palang pintu kereta api di Randublatung, Blora.
Martono yang awalnya merintis usahanya dari kecil hingga sebesar sekarang ini, teringat perjuangannya mengais rezeki kala itu.
"Saya ingin belajar sedekah, berbagi bersama dengan orang-orang yang membutuhkan," tuturnya.
Makanan yang bisa sajikan adalah soto ayam, rawon ayam dan ayam geprek. Semua dimasak oleh chef Dibyo yang juga asli warga Blora.
Dibyo ingin membantu Martono yang memiliki niat mulia mensubsidi masakan di warung makan monosuko ini.
"Ini adalah sebuah terobosan yang bagus dari pak Martono, untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat di sekitar sini, dengan masakan khas Kota Blora dengan membayar monosuko, seikhlasnya," kata chef Dibyo.
Dibyo ingin mengangkat wisata kuliner di Blora agar lebih dikenal masyarakat luas dengan warung makan monosuko ini.
Hastati, salah satu pengunjung yang mencicipi soto khas Lamongan monosuko ini merasakan nikmatnya soto buatan chef Dibyo ini.
"Enak juga, porsinya pas dan tidak kalah dengan soto yang ada di Blora. Ini sangat menarik karena bayarnya monosuko sesuai namanya. Mudah-mudahan ini menjadi ladang amal bagi pemiliknya," ungkapnya.
Warung makan monosuko ini baru di launching pada Rabu (14/9/2022) berada di Jalan Nusantara No. 50, Kelurahan Jetis, Kecamatan Blora. (Agw/Dan)
Load more