Bukan hanya pentas musik, DCF tahun ini dilaksanakan selama tiga hari. Juga akan menggelar acara tradisi cukur rambut gimbal, Sabtu (03/09/2022). Selain itu, ada kirab budaya, minum purwaceng bersama, penerbangan lampion dan lain sebagainya.
Ganjar, usai acara mengatakan bahwa gelaran DCF kali ini menjadi pengungkit pariwisata. Namun, bukan berarti lengah dalam mencegah pandemi Covid-19.
"Mudah-mudahan ini menjadi pengungkit pariwisata. Tapi sekali lagi saya sampaikan kita tidak sedang merayakan hari bebas pandemi, karena pandemi masih ada. Tapi pelan-pelan kita membangun kesadaran kesehatan kita. Vaksin mesti sadar, jaga kesehatan mesti sadar," ujar Ganjar.
Dan, DCF sebagai bukti bahwa antusiasme masyarakat sangat tinggi. Terbukti, penonton datang dari berbagai daerah luar Jawa Tengah.
"Kita coba kita evaluasi bersama Pemkab dan panitia sebarapa besar event seperti ini bisa menggerakkan ekonomi," tuturnya.
Sementara Ketua Panitia DCF, Alif Fauzi menyampaikan bahwa kali ini pihaknya mengusung tema Return of the Light, karena digelar secara luring, setelah beberapa tahun hanya dilaksanakan daring.
"Alhamdulillah tahun ini bisa dilaksanakan secara luring karena kemarin-kemarin hanya daring," paparnya.
Load more