Boyolali, Jawa Tengah – Kelompok difabel Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah kini kembali mempunyai sanggar pelatihan jahit. Sanggar yang berada di Desa Klewor, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali itu bernama Kresna Patra.
Joko Wardono, salah satu peserta asal Kecamatan Teras mengatakan bahwa dirinya sangat senang dengan adanya sanggar atau workshop ini.
“Senang sekali bisa berkumpul sama teman-teman disabilitas yang lainnya dan mendapatkan berbagai pengalaman,” katanya, Rabu(10/8/2022).
Joko mengatakan, dirinya baru 18 hari menjadi peserta sanggar, namun sudah bisa menjahit baju dan celana panjang.
“Yang lebih menggembirakan lagi, mulai bulan depan (saya) sudah masuk kerja di perusahaan garmen,” ungkapnya.
Sanggar tersebut merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina.
“Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang beroperasi di Kabupaten Boyolali, salah satunya Fuel Terminal Boyolali, kami turut menjalankan program CSR untuk menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat di sekitar, khususnya kepada kelompok rentan, yaitu penyandang disabilitas,” kata Executive General Manager Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, Dwi Puja Ariestya.
Berawal dari satu kelompok usaha batik Sriekandi Patra, kini kelompok dan kegiatan usaha difabel telah berkembang dan mereplikasi ke dua kelompok baru, di antaranya kegiatan produksi jahit oleh kelompok Kresna Patra, dan kegiatan jasa antar tabung Bright Gas oleh Komunitas Difabel Ampel.
“Semula, program kami hanya diikuti oleh 15 orang penyandang disabilitas. Kini, jumlahnya bertambah menjadi 130 orang yang tergabung ke dalam 3 kelompok usaha tersebut. Di luar kelompok tersebut, sedikitnya 350 penyandang disabilitas di Boyolali juga telah kami latih dan memiliki keterampilan menjahit, membatik, maupun mengantar tabung Bright Gas,” ucapnya. (ags/ard).
Load more