Kebumen, Jawa Tengah - Aktifitas jual beli sapi dan kambing terlihat seperti biasanya. Bahkan, di Pasar Hewan Argopeni Kebumen pada Kamis (7/7/2022), masih berjalan normal seperti tidak terpengaruh dengan adanya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kebumen.
Meski demikian, pedagang belum mendapatkan pesanan hewan kurban dari luar daerah, yang biasanya mulai ramai menjelang hari raya kurban.
"Penjualan hewan kurban tahun ini mengalami penurunan 5 persen dari tahun lalu. Yang biasanya dua minggu sebelum Iduladha sudah ramai pembeli, ini H-3 masih sepi beli, terutama penjualan sapi," ujar Hadi di sela berjualan di Pasar Hewan Argopeni, Kamis (7/7/2022).
Hadi juga memastikan hewan ternak yang dijual dalam kondisi sehat dan bukan berasal dari luar kota, atau wilayah pandemi PMK.
Menurutnya harga sapi saat ini rata-rata berkisar Rp 20 juta hingga Rp 30 juta per ekornya. Dan memang, untuk sapi dari luar kota saat ini juga masih dilarang untuk masuk ke Kebumen.
Berbeda halnya dengan Sudiyono pedagang kambing yang berjualan di Pasar Argopeni. Diakui Sudiyono penjualan kambing justru mengalami peningkatan. Penjualan kambing meningkat berkisar antara 5 hingga 10 persen dibandingkan hari-hari biasanya.
"Penjualan kambing dari satu minggu kemarin sampai hari ini meningkat. Dalam sehari jual beli antara 5 sampai 10 ekor," katanya.
Sementara itu terkait maraknya virus PMK yang menyerang hewan ternak diakui para pedangan di Pasar Hewan Argopeni, selalu terjaga kesehatannya dan selalu ada pemeriksaan dari dokter hewan, untuk mengetahui kondisi hewan ternak yang diperjualbelikan.
Dan apabila ditemukan, ternak tidak sehat maka akan langsung dikembalikan dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. (Wkn/dan)
Load more