Semarang, Jawa Tengah - Peternak di Gunungpati dibuat pusing dengan menyebarnya virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Semarang, Jawa Tengah. Akibatnya, puluhan sapi yang terkena virus terpaksa dipotong dan peternak sapi harus merugi ratusan juta.
Warga Dukuh Tegalsari, kelurahan Mangunsari, Kecamatan Gunungpati Semarang itu mengaku dari puluhan sapi yang ia punya, hanya 3 sapi saja yang belum terserang Virus PMK. Karena sudah banyak yang terjangkit virus, ia terpaksa melakukan pemotongan sapi miliknya untuk menghindari kematian pada ternaknya.
"Saya punya 21 Sapi terjangkit semua, sisanya hanya 3 yang belum terjangkit masih menunggu giliran. Sudah terpotong 4 ekor sapi," ujarnya Senin (27/6/2022).
Sutikno menjelaskan, saat pertama kali sapinya terjangkit PMK dirinya sempat memberikan obat tradisional yang berharap bisa menangani virus PMK. Ditambah ia juga sempat memanggil dokter hewan untuk menangani penyakit itu. Namun usaha yang dilakukan sia-sia hingga akhirnya sapi tidak tertolong dan secara paksa harus dilakukan pemotongan.
"Kalau yang terjangkit biasanya saya kasih jamu-jamuan terlebih dahulu atau juga di panggilkan mantri dan laporan dinas. kalau tidak tertolong ya potong paksa," terangnya.
Ia menerangkan, akibat pemotongan sapi yang dilakukan secara paksa karena terjangkit virus PMK, dirinya mengalami kerugian hingga ratusan juta. Sebab, hanya daging saja yang bisa dijual sementara bagian lain dari tubuh hewan terpaksa dibuang.
"Itu jual dagingnya saja, tapi ya harganya turun drastis. kerugian sampai ratusan juta bisa sampai segitu," katanya.
Disisi lain, Sutikno mengakui penularan PMK cepat sekali menular. Hampir tiap hari sapi yang terjangkit PMK di wilayahnya bertambah.
"Penularannya cepat dan setiap hari bertambah. Kalau yang saya ketahui hampir setiap hari 1 sampai 3 bertambah terus," ucapnya.
Hal yang sama juga dirasakan oleh peternak lainnya yaitu Nur Salim. Semua sapi miliknya terserang virus PMK sejak satu minggu lalu. Karena mendapatkan informasi bahwa PMK tidak bisa di sembuhkan, dia terpaksa memotong semua sapi miliknya.
"Dari 8 sapi terserang PMK Semua, itu sejak satu minggu kurang. Katanya yang sudah terjangkit pengobatannya belum ada. Terus kebanyakan kasusnya sapi tidak tertolong. Karena belum terlanjur untuk saya, dipotong semua dan dijual dagingnya," bebernya.
"Terserang harganya turun, dulu sempat laku Rp.23 jutaan itu jadi Rp.16 juta. Sama Rp.27,5 juta jadi Rp.17,5 juta hingga pasaran Rp.30 juta pun juga turun," imbuhnya.(Dcz/Buz)
Load more