“Dengan adanya penyebaran penyakit mulut dan kuku(PMK), kami akan bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Pertanian melakukan penyemprotan,” katanya.
Sunarno meminta kepada para peternak di wilayah Boyolali apabila ternak miliknya terkena gejala suspect dan gejala penyakit mulut dan kuku pada hewan untuk dapat segera melaporkan kejadian tersebut terhadap dokter hewan maupun pihak Dinas Peternakan dan Pertanian.
“Pada intinya para peternak bersabar dan tenang dalam menghadapi PMK tersebut. Dirinya juga ikut prihatin, semoga virus PMK tersebut segera berakhir,” tandasnya.
Sementara, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Boyolali, Lusia Dyah Suciati menjelaskan, sebanyak 15 hewan ternak di Kecamatan Mojosongo, terkonfirmasi terkena PMK serta ada tambahan enam hewan ternak yang mengidap PMK di Kecamatan Ampel, sehingga totalnya ada 21 hewan ternak yang terkena PMK.
“Sampai tanggal 25 Mei kami melakukan tracking jumlah 4.473 hewan dan ada 360 suspek dari hasil tracking itu. Kemudian positif 21, dari yang positif dan suspek itu sembuh 41 sampai tanggal 25 Mei,” terang Lusi.(ags/mg4/chm)
Load more