Wonosobo, Jawa Tengah - Selain berbahaya untuk jalur penerbangan pesawat, balon udara yang terbang bebas akibat tidak ditambatkan (diikat) juga membahayakan jaringan listrik tegangan tinggi (sutet).
"Penerbangan balon ini sesuai ketentuan yang berlaku, dan kita selalu melakukan pengawasan dan pemantauan agar acara festival dapat berjalan lancar dan transmisi untuk sistem ketenagalistrikan dapat tetap terjaga keandalannya" tutur Daiwan, Kamis (5/5/2022).
Ia juga menjelaskan, terdapat salah satu balon udara tanpa awak yang lepas akibat tidak ditambatkan kemudian terjatuh dijaringan listrik dan mengganggu Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kV di jaringan Wonosobo Temanggung.
"Masih ditemukan balon udara yang diterbangkan tanpa ditambatkan dan mengganggu Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kV di Jaringan Wonosobo Temanggung," ungkapnya.
Untuk mencegah terjadinya kebakaran pada jaringan listrik akibat balon udara yang jatuh disaluran tegangan tinggi tersebut, personil PLN pun langsung melakukan pengamanan balon udara tersebut.
"Petugas melakukan evakuasi balon selama 3 jam, dari jam 8 pagi sampai jam 11 siang tadi, Kamis (05/05/2022) dan saat mengambil balon itu jaringan listrik harus dipadamkan terlebih dahulu. Area yang terdampak sebagian Wonosobo dan Temanggung," jelasnya.
Demi menjaga tradisi penerbangan balon udara yang sudah ada sejak 100 tahun lalu di Kabupaten Wonosobo tersebut, pihak PLN juga terus ikut mensosialisasikan tata cara menerbangkan balon udara secara benar, salah satunya yakni dengan cara ditambatkan dengan ketinggian maksimal 150 meter.
"Untuk menjaga keselamatan ketenagalistrikan, PT. PLN (Persero) ULTG Wonosobo akan terus melakukan sosialisasi tentang manfaat dan bahaya pada listrik apabila balon udara yang liar tersebut tidak ditambatkan," pungkasnya. (Rbo/Buz)
Load more