Penemuan Mayat Tanpa Identitas di Tambak Gegerkan Warga Pati

Pati, Jawa Tengah – Warga Desa Karangrejo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah digegerkan oleh penemuan sesosok mayat yang mengapung di area tambak, Sabtu (16/4/2022). Mayat tanpa identitas berjenis kelamin laki-laki tersebut diperkirakan berusia 60 tahun, tinggi badan 158 cm, dan saat ditemukan dalam keadaan telanjang.

Salah seorang saksi mata, Salamun (50 tahun) mengatakan, penemuan mayat berawal saat dirinya yang sedang berkerja mengawasi proyek, berjalan di area tambak untuk melihat alat berat yang digunakan untuk normalisasi saluran sungai. Tiba-tiba, dia dikejutkan dengan sesosok mayat telanjang tergeletak mengapung di area tambak.

“Saat saya berjalan di pinggir area tambak untuk mengecek proyek normalisasi sungai, saya melihat sesosok mayat laki-laki tergeletak mengapung di tambak. Orangnya tidak memakai pakaian. Saya kemudian memanggil teman-teman pekerja proyek untuk melihat apakah ada yang mengenali mayat tersebut,” ujar Salamun, sabtu (16/4/2022).

Salamun menambahkan, karena tidak ada yang mengenali mayat tersebut, dia kemudian meminta tolong salah seorang karyawan sebuah resto di sekitar lokasi penemuan mayat untuk melapor ke aparat Polsek Juwana.

“Setelah menerima laporan, sejumlah petugas Polsek Juwana dipimpin Kanit Reskrim dan tim medis Puskesmas Juwana mendatangi lokasi penemuan mayat,” imbuhnya.

Kasi Humas Polres Pati, Iptu Sukarno mengatakan, saat dilakukan penyisiran di sekitar area tambak tempat penemuan mayat tersebut, ditemukan jaket warna abu-abu kombinasi lengan jaket warna jingga, sarung warna hitam kotak-kotak, serta celana pendek warna coklat dan sandal slop warna merah. Namun, petugas tidak menemukan kartu identitas korban di sekitar lokasi penemuan mayat.

“Identitas mayat belum ditemukan karena masih menunggu konfirmasi dari petugas unit identifikasi Polres Pati terhadap hasil pelacakan sidik jari korban,” terang Iptu Sukarno.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Juwana, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban. 

“Diduga penyebab kematian karena korban mempunyai riwayat penyakit dalam. Karena tanpa identitas dan tidak ada warga yang mengenali korban, akhirnya mayat tersebut dibawa ke ruang mayat RSUD RAA dr. Soewondo Pati,” pungkasnya.(arm/ard)