Tak Memiliki Ruang Kelas, Puluhan Siswa SD Negeri di Brebes Terpaksa Belajar di Teras Masjid
- Tim tvOne - Tri Handoko
Brebes, tvOnenews.com - Meski berstatus sebagai sekolah negeri, namun puluhan siswa kelas 2 di SD Negeri Karangbale 01, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, harus menjalani aktivitas proses belajar mengajar di teras masjid. Mereka terpaksa belajar di luar ruangan karena tidak memiliki ruang kelas.
Bangunan gedung sekolah yang hanya memiliki 6 ruangan itu digunakan 5 ruang kelas untuk belajar siswa dan satu ruangan lainnya digunakan sebagai ruang guru dan kepala sekolah itu.
Tidak hanya itu, sekolah ini juga kerap kebanjiran disaat hujan terjadi, akibat posisinya lebih rendah ketimbang jalan raya.
Kepala SD Negeri Karangbale 01, Heri Purnomo mengatakan, kondisi bangunan sekolahnya yang memprihatinkan itu, hanya terdapat lima ruang kelas, sedangkan jumlah rombongan belajar ada enam kelas. Sehingga, satu kelas terpaksa belajar di teras masjid yang berada di sekolah tersebut, yaitu siswa kelas 2.
Heri menambahkan, pihak sekolah sebenarnya merasa sedih melihat siswanya belajar di luar ruangan. Bahkan menurutnya, siswa-siswi ini sering memakai teras masjid sebagai pengganti ruangan.
Pihak sekolah, menurut Heri telah mengajukan bantuan rehab sekolah kepada Pemkab Brebes sejak tahun 2019 lalu. Namun, ironisnya hingga saat ini belum terealisasi.
"Saya sudah mengajukan rehab itu dari tahun 2019. Termasuk pada tahun 2020 saya mengajukan lagi, dan tahun berikutnya juga mengajukan lagi, tapi mungkin belum rezekinya sekolah kami," kata Heri kepada awak media, Rabu (30/07/2025).
Selain tidak memiliki ruangan kelas, menurut dia, kondisi bangunan juga sudah rapuh. Bahkan, karena takut sekolahnya ambruk, bagian atap bangunan diberi tiang penyangga menggunakan kayu.
"Bahkan, sejumlah ruang kelas yang digunakan siswa, atap plafon ruang kelas rusak dan bolong-bolong. Kami kahwatir karena ini membahayakan siswa saat belajar mengajar di kelas," ujar Heri.
Di SD Negeri Karangbale 01 juga tidak terdapat ruang kepala sekolah, sehingga ruang kerja kepala sekolah menyatu dengan ruang guru. Kemudian, sekolah itu juga tidak memiliki perpustakaan, laboratorium, serta Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Meski ada dua toilet, sudah tidak dipakai, karena kondisinya rusak parah dan tidak layak.
"Untuk toilet bahkan sekarang sudah tidak dipakai lagi karena sudah rusak. Toilet sebetulnya ada dua tapi rusak semua. Baik guru atau siswa kalau mau buang air terpaksa menumpang di toilet masjid," ungkap Heri.
Heri Purnomo membeberkan, kondisi sekolah yang lebih rendah dari jalan raya yang menghubungkan Pejagan-Banyumas ini juga menyebabkan sekolahnya sering kebanjiran dikala hujan deras terjadi.
Dia berharap kepada dinas terkait agar segera memberikan bantuan untuk membangun satu ruang kelas. Termasuk merehab bangunan sekolah yang sudah lapuk dimakan usia. Hal ini supaya anak-anak nyaman dan tidak menganggu proses belajar mengajar di sekolah.
"Kami mohon melalui dinas terkait agar bisa secepatnya melakukan perbaikan sekolah kami ini. Kasihan anak-anak," harap Heri.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Brebes, Caridah mengatakan, SDN Karangbale 01 awal tahun 2025 sudah diusulkan untuk segera dilakukan perbaikan. Data kerusakan sudah diusulkan bantuan rehab ruang kelas sebanyak 4 lokal.
"Kepala sekolah dan akan menjadi prioritas mendapatkan bantuan. Silakan dari sekolah mengirimkan proposal atau usulan permohonan bantuan. Kepala sekolah dan operator kami undang ke dinas untuk cek sinkron tidaknya Dapodik Sarpras," pungkas Caridah. (tho/buz).
Load more