Wonosobo, Jawa Tengah - Setelah dilaporkan hilang, nenek bernama Wartiyah (63) warga Kasiran RT 3 RW 8 Kelurahan Mlipak, Wonosobo, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia di Kedung Blewuh, Sungai Serayu di Dusun Gendol, Desa Sempol Sukoharjo Wonosobo, Rabu (23/03/2022).
Menurut Kepala BPBD Wonosobo, Bambang Trie, Wartiyah meninggalkan rumah sejak Minggu (20/2/2022) sekitar pukul 18.15 WIB. Korban pergi tanpa berpamitan pada anggota keluarga lainnya.
“Saat anak-anaknya sedang shalat maghrib, tiba-tiba sang nenek ke luar meninggalkan rumah tanpa pamit. Ketika dicari di sekitar rumah ternyata tidak ada, keluarganya pun khawatir,” terang dia, Rabu (23/03/2022).
Bambang juga menambahkan, dari keterangan saksi mata, korban pun sempat pergi menuju arah barat, kemudian pihak keluarga sempat menyusul namun korban tidak ditemukan, kemudian dilakukan pencarian.
“Pencarian dilakukan oleh warga pertama di jalan, di kebun dan dilanjutkan menyisir bantaran Sungai Serayu yang masih dekat dengan rumah korban. Namun, pencarian tidak membuahkan hasil,” ujarnya.
Pencarian pun dilanjutkan Senin (21/03/2022) oleh tim gabungan BPBD, TNI, Polri dan warga sekitar, namun belum membuahkan hasil.
Baru pada Selasa (22/03/2022), sekitar pukul 08.00 WIB, korban berhasil ditemukan oleh seorang penambang pasir menemukan sesosok mayat di tengah Sungai Serayu, di Dusun Gendol, Desa Sempol Sukoharo dalam keadaan sudah tak bernyawa.
Bambang menambahkan, jarak antara rumah keluarga korban yang berada di Dusun Kasiran dengan lokasi ditemukan di Kedung Blewuh, Sungai Serayu Gendol cukup jauh yakni sekitar 15 kilometer.
“Korban ditemukan hanyut 15 kilometer dari rumahnya, memang diketahui Sungai Serayu jika musim penghujan arusnya deras,” tambahnya.
Setelah diindentifikasi oleh pihak keluarga dan aparat kepolisian, jenazah tersebut merupakan nenek Wartiyah yang selama ini dicari keluarganya. Korban meninggalkan rumah tanpa pamit anggota keluarganya dan nenek Wartiyah memang sudah pikun.
“Dari hasil identifikasi pihak kepolisian, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan, ini murni musibah,” terang Bambang. (Ronaldo Bramantyo/dan)
Load more