Semarang, Jawa Tengah - Jalan nasional di Jawa Tengah panjangnya mencapai 1.518,09 km. Namun dari angka tersebut, hanya 557,79 km atau 36,63 persen yang kondisinya baik. Sementara 824,70 km atau 54,15 persen mengalami kerusakan sedang. Kemudian ada 128,63 km atau 8,45 persen rusak ringan, serta 11,80 km atau 0,77 persen mengalami rusak berat.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Provinsi Jawa Tengah, Hanung Triyono, melalui rilis tertulis (20/3/2022).
Sedangkan yang mengalami kerusakan sedang ada 7.021,58 km atau 25,61 persen. Sementara yang rusak ringan ada 2.639,37 km atau 9,66 persen, serta yang rusak berat ada 2.070,74 km atau 7,58 persen.
Hanung mengatakaan, pihaknya selalu koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten dan kota untuk mengatasi jalan yang rusak serta pemeliharaan lainnya.
"Koordinasi pemprov dengan pusat atau pemkab, sudah ada MOU atau perjanjian kerja sama. Yaitu MOU antara Gubernur, Dirjen Kementerian PUPR, wali kota/bupati se Jawa Tengah yang sepakat bahwa aplikasi Jalan Cantik dipakai bersama," jelas Hanung
Menurut Hanung, aplikasi Jalan Cantik seperti meeting point antar laporan kerusakan jalan nasional, jalan provinsi, maupun jalan kabupaten.
"Implementasi di lapangan kalau jalan nasional sudah berjalan lebih cepat karena anggarannya lebih ada, sumber daya manusia dan alat juga ada. Jadi tiap kabupaten/kota, ada kementerian, kita ada adminnya. Admin aplikasi Jalan Cantik itu yang meneruskan ke stakeholder," ungkapnya.
Antarpimpinan, lanjutnya, juga punya grup di aplikasi percakapan WhatsApp (WA). Setiap kali ada aduan bisa dilaporkan ke grup WA antarpihak terkait.
"Respons mereka cukup bagus. Kalau ada aduan tetap kita lakukan untuk secepatnya direspons. Direspons itu misalnya jalannya remuk ya dikasih rambu, dan lain-lain," kata Hanung. (Teguh Joko Sutrisno/Buz)
Load more