Bencana Tanah Bergerak Terjang 4 Pedukuhan di Brebes, Ratusan Warga Diungsikan
- Tim tvOne - Tri Handoko
Brebes, tvOnenews.com - Bencana tanah bergerak menerjang 4 pedukuhan di Desa Mendala, Kacamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Keempat pedukuhan tersebut yakni, Dukuh Babakan, Karanganyar, Cupangbungur dan Pedukuhan Krajan.
Dari Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, bencana tanah bergerak yang mulai terjadi pada Kamis dinihari, 17 April 2025, mengakibatkan 127 rumah milik warga di empat pedukuhan mengalami kerusakan.
Bahkan, 104 rumah warga diantaranya mengalami kerusakan berat, dengan kondisi rumah yang mengalami retak pada dinding tembok, lantai, hingga atap miring.
Bencana tanah bergerak juga mengakibatkan sejumlah titik jalan perkampungan di Desa Mendala Kacamatan Sirampog mengalami retak-retak dan rusak parah sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.
Kordinator BPBD Brebes Pos Bumiayu Budi Sujatmiko mengatakan, bahwa bencana tanah bergerak pertama kali di titik koordinat atau mahkota longsor terjadi di Dukuh Kranjang, ke arah barat laut dengan tingkat kemiringan 60 derajat.
Bencana tanah bergerak yang masih terjadi, membuat BPBD Brebes membuka posko pengungsian. Hal ini mengantisipasi untuk mencegah adanya korban jiwa akibat kondisi rumah yang mengalami kerusakan parah dan sewaktu-waktu bisa roboh.
"Saat ini sudah ada 170 warga terdampak yang difungsikan di posko pengungsian," kata Budi, Jumat (18/04/2025) siang kepada awak media.
Akibat bencana tanah bergerak yang masih terjadi di Desa Mendala, membuat warga setempat cemas. Warga saat ini banyak yang lebih memilih mengungsi ketimbang menempati rumahnya yang sudah mengalami kerusakan.
"Sebagian warga saat ini sedang menyelamatkan harta bendanya. Sebagian lagi ibu-ibu dan anak-anak tinggal di posko pengungsian. Pergerakan tanah awalnya kecil terus hingga saat ini semakin besar. Makanya warga cemas," kata Khafidin, seorang warga Desa Mendala.
Salah seorang pengungsi Yuli (32), mengatakan, bahwa dia bersama dua anak dan suaminya mengungsi ketempat yang lebih aman yakni di posko pengungsian. Dirinya mengungsi sejak Kamis sore, apalagi ungkap Yuli, anaknya ada yang masih bayi berusia 2 tahun.
"Kami tidak hanya membutuhkan makanan. Akan tetapi selimut dan obat-obatan. Apalagi anak saya ada yang bayi berusia 2 tahun," pungkasnya. (tho/buz).
Load more