Pati, tvOnenews.com - Puluhan warga Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menggeruduk tempat penambangan di Pegunungan Kendeng Utara Pati, Senin (14/4/2025).
Warga yang tergabung dalam Gerakan Sukolilo Bangkit, menuntut penutupan aktivitas penambangan yang diduga ilegal tersebut karena berdampak terjadinya banjir bandang, kekeringan dan menyebabkan jalan cepat rusak karena sering dilalui truk bermuatan tambang.
Puluhan warga ini mendatangi lokasi tambang di kawasan Pegunungan Kendeng Utara yang ada di Desa Baleadi, Kecamatan Sukolilo. Sambil membentangkan poster berisi tuntutannya, warga berorasi menuntut tempat penambangan batu kapur yang diduga tidak berijin tersebut ditutup secara permanen.
“Ini aksi warga yang tergabung dalam Sukolio Bangkit. Kami puluhan tahun sudah terlalu bersabar melihat penambangan ilegal, perusakan lingkungan, perusakan alam ini yang sudah berjalan bertahun tahun dibiarkan aparat penegak hukum. Kami menuntut tambang ini untuk ditutup,” kata Koordinator aksi, Slamet.
Warga menilai keberadaan belasan tempat penambangan yang diduga tidak berijin tersebut telah berdampak negatif terhadap lingkungan, seperti terjadinya banjir bandang, kekeringan dan menyebabkan jalan rusak.
“Kekesalan kami telah memuncak, kami menuntut tambang tambang liar ini ditutup. Karena saat turun hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir bandang, kekeringan saat musim kemarau dan menyebabkan jalan antar desa rusak karena sering dilewati truk pengangkut hasil tambang,” ungkap dia.
Sementara itu, salah satu pemilik tambang, Sukiran, membantah tambang batu kapur miliknya ilegal. Sukiran mengaku telah mengeluarkan uang ratusan juta rupiah untuk untuk mengurus izin.
Load more