Semarang, tvOnenews.com - Otoritas Bandara Ahmad Yani Semarang mewaspadai potensi gangguan penerbangan terkait adanya tradisi balon udara di beberapa daerah di Jawa Tengah.
Hal itu ditegaskan General Manager Bandara Ahmad Yani Fajar Purwawidada saat menggelar Airport Coordination Meeting bersama stakeholder dan media, Selasa (18/3/2025).
Pihaknya memetakan beberapa potensi ancaman terhadap keselamatan operasi penerbangan, antara lain balon udara yang diterbangkan oleh masyarakat seperti di Wonosobo dan Pekalongan.
Selain balon udara, ada juga potensi gangguan terhadap operasi penerbangan seperti bird strike atau serangan burung liar, bahaya drone di area bandara runway incursion, potensi hazard di area airside, serta mitigasi potensi bencana banjir di area bandara.
"Untuk gangguan banjir, penumpang tidak perlu khawatir karena ada tanggul yang telah dibangun guna menghindari bencana banjir di sepanjang runway, sehingga operasional penerbangan diharapkan tetap berjalan aman dan lancar meskipun terjadi potensi curah hujan yang tinggi di wilayah bandara," jelas Fajar.
Sementara itu terkait potensi gangguan penerbangan dari balon udara, General Manager Airnav Cabang Semarang Rita Nurharyanti mengatakan, adanya balon udara yang terbang secara liar biasanya didapat dari laporan pilot pesawat terbang ketika melintas.
Rita menjelaskan, sepanjang 2024 kemarin tercatat ada 14 balon udara yang terbang secara liar di ruang udara Jateng.
Load more