Pertamina Pastikan Pasokan Elpiji 3 Kg di Wilayah Pantura Aman Selama Ramadhan hingga Lebaran
- Tim tvOne - Galih Manunggal
Kudus, tvOnenews.com - Pertamina Regional Jateng DIY memastikan pasokan elpiji di wilayah Pantura Timur Jawa Tengah atau Muria Raya aman selama Ramadhan hingga Idul Fitri nanti.
Hal tersebut diungkapkan Area Manager Komunikasi, Relasi, dan CSR Pertamina Jateng DIY, Taufik Kurniawan, saat melakukan pengecekan di salah satu pangkalan gas elpiji di Desa Jati Kulon, Jati, Kudus, Rabu (5/3/2025) sore.
Selain mengecek ketersediaan stok elpiji secara langsung di lapangan pengecekan dilakukan sebagai upaya menanggapi maraknya isu kelangkaan LPG di sejumlah daerah.
Pihak Pertamina menjelaskan bahwa mereka telah mengambil langkah antisipasi dengan mengoperasikan terminal LPG dan supply point selama 24 jam, termasuk pada akhir pekan.
“Kemarin Muria Raya termasuk yang digoyang isu paling kencang perihal pasokan LPG-nya, padahal penyaluran kami normal, bahkan kami melakukan serangkaian upaya ekstra, diantaranya kami mengoperasikan terminal elpiji dan suplai poin lainnya selama 24 jam atau sampai dengan malam hari, bahkan pada Sabtu dan Minggu kemarin kami masih melakukan suplai secara ekstra dan tidak libur, ” terang Taufik.
Pihaknya juga menyampaikan situasi pasokan LPG di wilayah Muria Raya dalam kondisi normal dan bahkan berlebih, dengan distribusi harian mencapai puluhan ribu tabung di sejumlah kabupaten seperti Demak, Kudus, Jepara, Pati, Grobogan, Blora, dan Rembang.
“Kami sampaikan rincian jumlah pasokan tabung LPG 3 kilogram per hari di wilayah Muria Raya. Untuk Kabupaten Demak, pasokan mencapai 39 ribu tabung, Kudus 33.500 tabung, Jepara 38.200 tabung, Pati 42.700 tabung, Grobogan 39.375 tabung, Blora 26 ribu tabung, dan Rembang 20.400 tabung,” jelas Taufik.
Lebih lanjut, Pertamina mengimbau masyarakat untuk membeli LPG 3 kg di pangkalan terdekat dengan harga resmi Rp 18.000 dan menekankan bahwa stok melimpah, dengan rata-rata 2-3 kali lipat konsumsi normal.
“Carilah LPG 3 kilogram ke pangkalan terdekat. Selain harga lebih murah, stok pasti melimpah, takaran pas, bisa ditimbang, dan bisa ditukar di tempat. Kalau beli di pengecer, kami tidak bisa menjamin kualitas dan harganya,” katanya.
Menurutnya, LPG subsidi sering disalahgunakan oleh pelaku usaha yang tidak berhak, seperti laundry, pengering tembakau, hotel, restoran, dan kafe.
Pertamina juga menegaskan akan memprioritaskan konsumen individu seperti UMKM, nelayan, petani, dan rumah tangga, serta menjamin ketersediaan stok yang aman selama periode Ramadhan dan Idul Fitri dengan kemungkinan penambahan stok jika terjadi peningkatan konsumsi.
“Kami fungsikan pangkalan seperti SPBU di BBM. Wajib input NIK, sehingga pembeli bisa diverifikasi masuk dalam kategori rumah tangga, usaha mikro, atau lainnya. Kami mengajak pemerintah daerah untuk bersama-sama mengawasi distribusi LPG ini, Kami jamin hingga Idul Fitri, stok di wilayah Muria Raya tetap melimpah,” pungkasnya.
Sujoko, salah satu pemilik pangkalan elpiji ukuran 3 kg di Desa Jati Kulon mengakui suplai elpiji bersubsidi tersedia aman, karena setiap hari mendapat suplai 100 tabung.
"pasokan elpiji 3 kilogram di ramadan ini aman, satu hari saya dapat seratus tabung, satu minggu enam kali yang 3 kilo, kalau yang 12 kilo kan langsung ambil agen. Di daerah Jati stok aman, ada juga warga desa tetangga yang membeli dengan catatan kebutuhan warga sekitar memang terpenuhi. Pembeli juga harus membawa KTP untuk pendataan," katanya. (gml/buz)
Load more