ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Anak yang Habisi Ibunya di Semarang Ternyata Sempat Ancam Bunuh Ayahnya

Imam Ghozali warga Jomblang Kecamatan Candisari Kota Semarang, tega menghabisi nyawa ibunya sendiri bernama Salamah (62). Ternyata, sebelum menghabisi nyawa ibunya, dia juga sempat mengancam akan membunuh ayahnya.  
Rabu, 19 Februari 2025 - 17:43 WIB
Ayah Imam Ghozali mengaku sempat diancam dibunuh sebelum menghabisi nyawa ibunya di Jomblang Kecamatan Candisari Kota Semarang, Rabu (19/2/2025).
Sumber :
  • Tim tvOne - Didiet Cordiaz

Semarang, tvOnenews.com - Imam Ghozali warga Jomblang Kecamatan Candisari Kota Semarang, tega menghabisi nyawa ibunya sendiri bernama Salamah (62). Ternyata, sebelum menghabisi nyawa ibunya, dia juga sempat mengancam akan membunuh ayahnya.  

Suami korban, Moh Ghozali mengaku, pelaku yang tak lain anaknya juga kerap marah saat permintaannya tidak dipenuhi oleh ibunya. Dia juga sering menjadi sasaran diancam akan dibunuh.

"Sebelum peristiwa ini malah saya yang mau dibunuh, sudah sempat menodongkan sajam ke saya tapi saya tangkis," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Rabu (19/2/2025).

"Anaknya (pelaku) memang adigung, kemaki, suka marah-marah, mengamuk. Tidak hanya sekali dua kali, sering," tambahnya.

Tak disangka, penganiayaan yang terjadi kali ini mengakibatkan sampai istrinya meninggal. Saat kejadian, hanya ada pelaku dan istrinya.

"Karena memang yang tinggal di sini saya, Imam dan ibunya. Adik - adiknya sudah nikah semua. Taunya dapat kabar dari anak saya. Ya kaget," bebernya.

Anaknya diakui sering membuat onar dan meminta rumah warisan. Bahkan, rumah yang masih ditempatinya ini diminta oleh pelaku. Padahal, kedua orang tuanya masih hidup.

"Kerjanya cuma minta uang, pengangguran. Terakhir-terakhir lagi minta rumah ini buat dijual tapi nggak dibolehin," terangnya.

Moh Ghozali mengaku, resah dan geram dengan perilaku pelaku. Meskipun pelaku anaknya sendiri. Bahkan meminta ketika sang anak ditangkap, untuk dihakimi massa saja. Menurutnya, hukuman penjara tidak cukup untuk menebus dosanya.

"Saya pengennya kalau ketangkap dimassa saja, nggak usah dihukum, dipidana karena percuma," tandasnya.

Sebelumnya, kejadian penganiayaan terjadi di Gunungsari RT 10 RW 9, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari Kota Semarang pada Selasa (18/2/2025).

Peristiwa penganiayaan terjadi pukul 23.15 WIB. Kejadian ini diketahui ketika salah satu tetangga mendengar suara minta tolong dari rumah korban.

Saksi itu kemudian sudah melihat korban dalam keadaan terlentang dan berlumuran darah. Warga sekitar kemudian dipanggil untuk menolong korban dibawa ke Rumah Sakit. Namun ketika perawatan, nyawa korban tidak dapat diselamatkan.

Menurut kabar yang beredar, diduga kuat korban dianiaya oleh pelaku dengan menggunakan senjata tajam.

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT