“Kami senang bisa kembali hadir ke Blora. Belum ada satu tahun sudah kembali kesini lagi. Blora tidak hanya menjadi tempat kelahiran Pramoedya saja, namun juga melahirnya banyak tokoh besar lainnya seperti Tirto Adi Suryo, sang Pemula, bapak Pers Nasional. Bahkan Pram dalam karyanya juga banyak mengisahkan Tirto Adi Suryo, sebagai Minke. Yang sebentar lagi 9 Februari kita peringati sebagai Hari Pers Nasional,” ucap Fadli Zon.
Fadli Zon menyatakan sepakat dengan pernyataan Bupati Arief Rohman yang ingin menjadikan Blora sebagai teras pengembangan budaya nasional.
“Saya sepakat dengan Bupati yang senang dengan budaya ini. Blora sudah selayaknya menjadi teras atau serambi pengembangan budaya nasional. Beberapa bulan lalu saat saya ke Blora nonton langsung ada karnaval ekspresi budaya yang begitu luar biasa. Ditambah potensi sastranya, dll. Hal ini patut untuk kita dukung bersama,” lanjut Fadli Zon.
Untuk diketahui, Perayaan “SeAbad Pram” yang digagas oleh Pramoedya Ananta Toer Foundation bersama Komunitas Beranda Rakyat Garuda dengan festival di kota kelahiran Pram, Blora, ini akan berlangsung pada 6-8 Februari 2025.
Sejumlah acara akan digelar. Mulai dari memorial lecture, diskusi, pameran cetak ulang buku, screening film, pementasan teater, dan konser musik bertajuk “Anak Semua Bangsa” yang menghadirkan musisi nasional. Juga monolog oleh aktris teater Happy Salma.
Tampak hadir Hilmar Farid budayawan nasional, Dolorosa Sinaga seniman patung nasional, para Pramis dari berbagai negara, jajaran Kementerian Kebudayaan, Sedulur Sikep, dan Forkopimda Blora.
Terpisah, Ketua Panitia Festival, Dalhar Muhammadun menyatakan, festival Seabad Pramoedya bukanlah perayaan nostalgia belaka. Melainkan sebuah kick off dari sebuah perjalanan panjang selama satu tahun ke depan.
Load more