Usai Pelantikan, Ahmad Luthfi - Taj Yasin akan Tancap Gas Akselerasi Program Kerja dan Roadshow 35 Kabupaten Kota
- tim tvOne - Agus Saptono
Boyolali,tvOnenews.com - Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen memastikan akan kerja cepat usai dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) periode 2024-2029. Dirinya sudah membeberkan sejumlah hal yang akan dilakukan di hari pelantikan hingga sebulan pertama dirinya menjadi Gubernur Jateng.
Tak hanya memerintah OPD, ia akan berjuang ke pemerintah pusat. Saat ini, ia telah berkomunikasi dengan kementerian dan Wapres untuk mendukung program-program di Jateng. Dirinya juga akan menghadap Presiden Prabowo Subianto, sehingga program pembangunan di Jateng lebih masif.
Program-program lain yang disampaikan oleh Ahmad Luthfi secara makro di antaranya adalah membuat 1.000 desa wisata, pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas, pengembangan segitiga emas Borobudur - Kopeng dan Rawa Pening, peningkatan status bandara internasional untuk logistik dan penumpang, pembangunan rumah berdaya di kecamatan hingga membuat satuan keamanan cyber.
Dari semua program yang ia paparkan, arah pembangunan Jateng ke depannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia tak ingin Jateng terjebak di middle income trap (jebakan pendapatan di kelas menengah), terlebih menuju Indonesia Emas tahun 2045.
Ahmad Luthfi mengatakan, dirinya memang belum dinyatakan sebagai Calon Gubernur Terpilih oleh KPU Jateng, namun persiapan kerja cepat harus segera disusun. Hal itu untuk mempercepat akselerasi program kerja sehingga hasil bisa segera dirasakan masyarakat.
"Hari pertama pelantikan, kepala-kepala dinas akan saya kumpulkan. Hari kedua, saya akan muter ke 35 kabupaten dan kota," kata Ahmad Luthfi saat acara "Rembug Ngopeni Ngelakoni" di Boyolali, Sabtu 1 Februari 2025.
Di hadapan pimpinan parpol di Jateng, Ahmad Luthfi memaparkan sejumlah program prioritas yang telah disesuaikan dengan program Presiden dan Wakil Presiden RI. Di antaranya adalah clear and good government, pengentasan kemiskinan, pengangguran terbuka, indeks reformasi birokrasi, dan pembangunan manusia.
Ahmad Luthfi menginginkan kinerja OPD tak lagi normatif. Harus ada gebrakan dan inovasi yang benar-benar terasa dampak positifnya untuk Jawa Tengah. Ia mencontohkan, PAD yang hanya Rp15 triliun dan APBD Rp24 triliun dinilai terlalu kecil jika dibandingkan provinsi tetangga.
"Sudah tak orek-orek (pelototi anggaran), bikin kepala saya pening karena cilik (kecil) dibandingkan provinsi lain. Ke depan, harus ada gebrakan," tegas mantan Kapolda Jateng tersebut.
Untuk melaksanakannya, Ahmad Luthi sekali lagi meminta dukungan dari legislatif.
"Pemerintahan ke depan adalah pemerintahan birokrasi dan Bapak Ibu (pimpinan parpol) adalah partner kami," tandasnya. (ags/ard)
Load more