Viral Nelayan Juwana Pati Kepung Kapal Trawl Taiwan di Perairan Papua
- Tim tvOne - Abdul Rohim
Pati, tvOnenews.com - Video aksi nelayan Juwana Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengepung kapal trawl nelayan Taiwan di Lautan Papua viral di media sosial.
Pada video itu memperlihatkan sejumlah kapal nelayan Juwana sedang mengepung kapal yang diduga dari Taiwan. Pada unggahan ini pun dinarasikan kapal nelayan Juwana kompak mengusir kapal nelayan Taiwan.
Ketua Umum Solidaritas Nelayan Indonesia (SNI) Hadi Sutrisno membenarkan aksi pengepungan dan pengusiran kapal nelayan Taiwan oleh Nahkoda dan ABK kapal nelayan Juwana, Kabupaten Pati.
Hadi menjelaskan aksi tersebut terjadi di perairan Papua, pada Sabtu (25/1/2025) .
"Nahkoda dan ABK kapal lokal dari Juwana bersama-sama melakukan pengepungan dan penghentian operasi kapal tersebut di tengah laut Papua," kata Ketua Umum Solidaritas Nelayan Indonesia (SNI), Hadi Sutrisno, di Juwana, Jumat (31/1/2025).
Pada aksi ini, kata Hadi, Nahkoda kapal milik Kuntari memimpin pengejaran kapal trawl yang dianggap mengganggu kapal purse seine dan merusak ekosistem laut.
"Mereka bersama teman-teman nahkoda lainnya nekat naik ke atas kapal trawl untuk menanyakan legalitas Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) yang mereka gunakan," ujar Hadi.
Setelah berhasil menghentikan dan masuk ke dalam kapal trawl nelayan Taiwan, para ABK nelayan Juwana kemudian melakukan interogasi kepada Nahkoda kapal.
Para ABK kapal nelayan Juwana pun terkejut setelah menemukan dokumen bahwa kapal tersebut beroperasi secara sah dengan SIPI. Di mana disebutkan kapal trawl milik nelayan Taiwan ini memiliki izin penggunaan alat tangkap jaring hela udang berkantong (jenis alat tangkap yang secara legal diakui dalam regulasi perikanan Indonesia).
"Insiden ini mencerminkan kegelisahan nelayan lokal terhadap praktik penangkapan ikan yang mereka anggap merugikan dan tidak ramah lingkungan," ungkapnya.
Hadi mengatakan persoalan alat tangkap dan dampaknya terhadap ekosistem laut menjadi isu krusial yang harus segera disikapi oleh pemerintah.
"Kami meminta pernyataan resmi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terkait kejadian ini," tegas Hadi.
Ketua Umum Solidaritas Nelayan Indonesia, Hadi Sutrisno pun mempertanyakan kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap nelayan lokal.
Load more