Jumlah sapi terkena PMK yang saat ini mencapai 889 sapi itu meningkat dari temuan sebelumnya. Mengingat, dari data Dispertan Pati pada akhir tahun hingga awal tahun 2025 hanya ada 125 hewan ternak di Kabupaten Pati yang terjangkit PMK. Dari jumlah itu, 20 di antaranya mati.
Merebaknya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Pati ini membuat peternak resah.
"Saya pelihara sapi, kambing dan kuda. Jelas ada kekawatiran, karena kita sudah beli dan memberi makan ternak. Kalau terserang PMK nilai jualnya jatuh sampai 50 persen," ujar salah seorang peternak di Desa Kedalon, Kecamatan Batangan, Pati, Rustam.
Rustam berharap pemerintah bisa bergerak cepat agar PMK tak merebak makin luas. Sehingga peristiwa penyebaran PMK pada dua tahun lalu tak terulang lagi.
"Pemerintah jangan sampai terlambat seperti dua tahun yang lalu," ungkap dia.
Untuk mencegah hewan ternaknya terpapar penyakit mulut dan kuku, Rustam secara rutin membersihkan kandang, menyemprotkan disinfektan dan memberikan vitamin pada hewan ternaknya.
"Dari pemerintah belum ada yang datang mengecek ke kandang. Saya antisipasi sendiri dengan melakukan pembersihan kandang dan memandikan hewan ternak setiap hari. Kami juga lakukan penyemprotan disinfektan dan memberikan vitamin serta obat pada hewan ternak," pungkasnya. (arm/buz)
Load more