Pati, tvOnenews.com - Diduga akibat stok melimpah karena panen raya, harga cabai di pasar tradisional di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, anjlok.
Kondisi ini dikeluhkan oleh para pedagang, karena meskipun harga turun mereka kesulitan menjual stok cabai karena daya beli masyarakat menurun.
Harga cabai di pasar tradisional Puri Baru, Kecamatan Pati Kota, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengalami penurunan yang cukup signifikan. Jika sebelumnya harga cabai berkisar antara Rp 15 ribu hingga Rp 17 ribu per kilogram, kini turun menjadi hanya Rp 12 ribu per kilogram.
“Harga cabai saat ini Rp 12 ribu, normalnya ya Rp 15 ribu sampai Rp 17 ribu/kg,” ujar salah seorang pedagang cabai di Pasar Puri Baru Pati, Sugianto, Senin (11/11/2024).
Penurunan harga cabai ini, kata Sugiarto disinyalir akibat panen raya yang menyebabkan pasokan cabai melimpah di pasaran.
“Kemungkinan ini akibat panen raya. Stok dipasaran melimpah, jadi harganya turun” jelasnya.
Turunnya harga cabai dipasaran ini justru menjadi dilema bagi para pedagang. Pasalnya meskipun harga turun, para pedagang kesulitan menjual stok cabai karena daya beli masyarakat menurun.
“Kepinginnya kami ya penjualan naik, karena saat ini daya beli masyarakat sangat rendah. Kurang laku cabai saat ini meski harganya murah,” ungkap dia.
Jika sebelumnya sehari bisa menjual 30 sampai 40 kilogram cabai, kini rata-rata pedagang hanya mampu menjual maksimal 20 kilogram cabai per hari.
“Biasanya sehari terjual 30 kg sampai 40 kg, sekarang 20 kg saja susah,” keluhnya.
Kondisi ini dikeluhkan oleh para pedagang cabai, karena stok yang tersisa tidak terjual rawan membusuk dan pedagang akan mengalami kerugian.
“Kalau lama nggak habis terjual ya cabai yang tersisa bisa membusuk. Kalau sudah membusuk ya nggak laku dijual, ujung ujungnya kami akan rugi,” ungkapnya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Hadi Santoso, mengakui di pasaran lokal saat ini harga cabai turun karena permintaan berkurang dan stok melimpah.
“Memang dipasaran karena permintaan ini berkurang kemudian stok banyak sehingga harga turun,” kata kepala Disdagperin Kabupaten Pati, Hadi Santoso.
Hadi menjelaskan, Pemerintah sebenarnya telah memiliki upaya jitu untuk mengantisipasi kekurangan persediaan dalam upaya menstabilkan harga cabai.
“Dari hasil rakor tingkat nasional memang sebenarnya ada penghubung dimana daerah daerah yang sedang panen raya, stok cabai yang berlebih bisa disalurkan ke daerah daerah yang mebutuhkan atau tidak ada produksi cabainya,” pungkas dia. (arm/buz)
Load more