Selama ini, kata Gus Yasin, soal tidak maksimalnya pengangkatan guru honorer, karena ada mis komunikasi antara pusat dengan daerah. Awalnya pusat mematok pengangkatan guru honorer Jateng menjadi PPP sebanyak 10.000 guru. Tetapi tenyata anggaranya tidak cukup. Sehingga di tengah jalan bebanya dilempar ke daerah.
"Meski begitu, secara bertahap provinsi Jateng tetap berusaha mengangkat, sehingga saat ini tersisa sekitar 4000an. Sisa inilah yang harus kita tuntaskan kedepan," kata Mantan Wakil Gubernur Periode 2018-2023 ini.
Ketua PGRI Jateng, Muhdi menyampaikan, PGRI Jateng yang beranggotakan sekitar 250ribu guru selama ini tidak pernah minta bantuan kepada provinsi. Karena PGRI Jateng satu-satunya yang mampu mandiri di Indonesia.
"Maaf Bapak, kami ini tidak meminta bantuan, karena jelek-jelek kami punya kegiatan usaha sehingga mampu membiayai kebutuhan sendiri. Yang kami butuhkan hanya diuwongke jika ada hal-hal yang terkait pembahasan pendidikan, selama ini PGRI ditinggalkan," kata Muhdi, yang baru dilantik menjadi anggota DPD RI Jateng, menggantikan Gus Yasin yang maju Calon Wakil Gubernur.
Muhdi secara pribadi merasa berterimakasih kepada Paslon 2. Dengan digandengnya Gus Yasin oleh Ahmad Luthfi membuat dia naik menjadi Anggota DPD RI (Dewan Perwakilan Daerah) .
"Untung Gus Yasin digandeng pak Ahmad Luthfi, sehingga saya dilantik menjadi anggota DPD,"ujar Mantan Rektor UPGRIS ini disambut tepuk tangan hadirin. (buz)
Load more