Salah satu pedagang tahu di Pasar Bulu, Suparti mengatakan jumlah pembeli yang datang menurun drastis dalam beberapa tahun terakhir. Padahal harga tahu yang ia jual tak ada kenaikan.
"Sekarang sepi, pendapatan sehari kisaran Rp 100 ribu. Kalau dulu masih bisa dapat Rp 200-an ribu seharinya," kata Suparti.
Keluhan soal masuknya daging sapi impor di pasar tradisional juga membuat sebagian pedagang kesulitan menjual daging sapi lokal. Harga daging sapi impor dijual lebih murah dari lokal.
Hal yang sama diungkapkan oleh Edy pedagang cabai di pasar Mangkang. Sedikitnya pengunjung yang datang membuat jumlah pendapatan juga berkurang. Ia berharap agar Ahmad Luthfi memiliki solusi untuk meningkatkan jumlah pengunjung ke pasar tradisional saat menjabat sebagai Gubernur Jateng nantinya.
Menanggapi permintaan itu, Ahmad Luthfi menyampaikan penurunan jumlah pengunjung bisa disebabkan sejumlah faktor. Mulai dari persaingan dengan pasar online hingga minimnya inovasi.
Maka ia menekankan perlunya dibentuk klaster pedagang disesuailan dengan jenis dagangan yang sama. Masing-masing anggota klaster akan mendapatkan pelatihan bagaimana berinovasi dalam berdagang. Termasuk, bersaing di pasar online.
Kemudian ia juga menyoroti penataan pasar tradisional. "Pedagang dan pembeli harus dibuat mudah dan nyaman di pasar. Lansia kalau di lantai dua atau lantai tiga kan susah. Maka memang harus ada evaluasi dan penataan," kata Luthfi.
Load more