Pekalongan, Jawa Tengah - Hujan dengan intensitas tinggi, pada Selasa (25/01/2022), menyebabkan longsor di beberapa titik di Pekalongan. Tercatat ada 11 Desa di Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah terdampak longsor.
Komandan Rayon Militer (Danramil), Kapten Budiharto menjelaskan, longsor terjadi di beberapa titik di wilayah Kecamatan Lebakbarang, sejak Selasa (25/01/2022) sore, akibat hujan dengan intensitas tinggi.
“Kejadiannya sejak Selasa kemarin sore, hujan dengan intensitas yang tinggi, yang mengakibatkan banyak titik longsor di sepanjang jalan di jalur utama maupun alternatif. Untuk yang paling parah di sini di Jembatan Jangkar ini karena jembatannya putus,” kata Budiharto, saat ditemui di lokasi longsor.
Akibat banyaknya pepohonan yang besar tumbang dan material di atas Jembatan, dan terbawa longsor membuat jembatan putus dan longsor masuk ke jurang sedalam 50 meter. Sehingga tidak bisa dilalui warga maupun kendaraan.
“Longsor terjadi di sepanjang jalan Lebakbarang - Karanganyar, longsor besar ada lima titik. Longsor ringan terjadi di beberapa titik dan masih bisa dilalui. Sedangkan yang jalur utama di jembatan ini, putus total. Kita masih membersihkan pohon-pohon besar dan membuka jalan di sisi barat jembatan,” lanjutnya.
“Sebenarnya jalur lain selain jalur ini, juga terputus di Desa Mendolo. Jalur Desa Tembakangunung, juga ada longsor. Sementara itu, ada 11 desa yang berada di atas di Kecamatan Lebakbarang, terisolir," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pamundutan, Kecamatan Lebakbarang, Sugeng, menerangkan selain terisolir, warga desa di wilayah Kecamatan Lebakbarang, juga gelap gulita sejak kemarin sore. Tidak hanya itu, akses komunikasi juga tidak bisa.
“Warga yang berada di atas, di Kecamatan Lebakbarang, tidak bisa kemana-mana. Akses jalur alternatif juga tertutup longsor. Jaringan listrik juga terputus, sehingga di malam hari kondisi di desa gelap gulita, signal handphone untuk komunikasi juga hilang,” kata Sugeng.
“Petugas dibantu warga, saat ini selain membersihkan material longsor, juga membuka sejumlah akses jalan tertutup longsor di jalur-jalur alternatif,” lanjutnya.
Selain itu, jalur utama yang terputus dan jalur alternatif, membuat sejumlah pengajar di sekolah Lebakbarang, tidak bisa mengajar, karena akses ke sekolah tidak bisa dilewati.
Menurut salah satu Guru SMK Lebakbarang yang juga merupakan warga Kecamatan Wiradesa, Andi Setiawan, para guru di SMK Lebakbarang ada sekitar 70 persen.
“Sebelumnya, kita berniat akan mengajar di sekolah. Tapi karena akses jalan terputus, akhirnya kita ikut membantu warga yang lain membersihkan material longsor. Jadi, tidak bisa mengajar. Kalau anak-anak sudah berangkat sampai sekolah,” kata Andi Setiawan.
Akses listrik ke Kecamatan Lebakbarang juga terputus. Kapolres Pekalongan, AKBP Arief Fajar Satria, saat dihubungi menjelaskan tengah berupaya membuka akses jalan akibat longsor.
“Kita masih upayakan membuka akses jalan, membersihkan material longsor, pepohonan yang roboh melintang, yang menimpa kabel kabel listrik. Tim gabungan masih berupaya keras,” kata Arief Fajar Satria. (Edi Mustofa/dan)
Load more