Rembang, tvOnenews.com - Krisis air bersih akibat kekeringan mulai melanda warga di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Saat ini untuk mendapatkan air bersih, warga mengandalkan bantuan dari pemerintah setempat. Kondisi ini membuat puluhan warga menyerbu bantuan air bersih yang dikirim BPBD Rembang.
Puluhan warga Desa Warugunung, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, yang telah menantikan datangnya bantuan air bersih langsung menyerbu saat mobil tangki air bersih yang dikirim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, tiba di kampung mereka.
Mereka membawa jerigen, galon air mineral dan ember untuk menampung air. Satu tangki air bersih yang di droping untuk warga setempat dalam waktu kurang dari satu jam, sebanyak lima ribu liter air bersih tersebut langsung ludes diserbu warga.
Salah satu warga Desa Warugunung, Kecamatan Bulu, Nusron, mengungkapkan setiap tahun desanya mengalami kesulitan air bersih saat musim kemarau.
Air sumur warga dan embung penampung air di desanya yang selama ini menjadi andalan bagi warga, kondisinya mulai mengering.
“Untuk setiap tahunnya desa saya ini selalu mengalami kekeringan. Saat kekeringan ini, air sumur untuk pribadi tidak mencukupi. Embungnya rata rata habis airnya dipakai untuk pengairan,” kata Nusron, Rabu (14/8/2024).
Kondisi ini membuat warga kini terpaksa harus membeli air dan mengandalkan bantuan dari pemerintah, pihak swasta maupun para donatur untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari hari.
“Warga rata rata beli dan mengandalkan bantuan air bersih dari BPBD atau dari orang orang baik yang membantu masalah air bersih,” ungkap dia.
Nusron berharap Pemkab Rembang mencarikan solusi permasalahan krisis air bersih yang selalu dihadapi warga Desa Warugunung, Kecamatan Bulu, saat musim kemarau.
“Harapan kami kedepan ada solusi yang baik penyelesaian kekurangan air di desa ini. Mungkin ada bantuan bantuan sumur dangkal atau apapun itu dari pemerintah daerah,” harapnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, Sri Jarwati, mengungkapkan merespons terhadap permintaan dari desa yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih, pihaknya mengirimkan tiga tangki air dengan kapasitas lima ribu liter air per tangki.
“Kami melaksanakan droping air bersih di Desa Warugunung yang memang sudah mengalami kekeringan, kekurangan air bersih,” kata Sri Jarwati, Rabu (14/8/2024).
Satu tangki air dikirimkan ke Desa Warugunung, Kecamatan Bulu dan dua tangki air dikirimkan ke Desa Kabongan Kidul, Kecamatan Rembang.
“Sampai dengan hari ini yang sudah mengajukan permohonan ke BPBD baru dua desa yaitu Desa Warugunung dan Desa Kabongan kidul,” ujar dia.
“Dibandingkan tahun 2023, jauh. Mudah mudahan desa desa yang mengalami kekurangan air bersih semakin menurun setiap tahunnya,” lanjutnya.
Sri Jarwati menjelaskan, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim kemarau di Kabupaten Rembang terjadi pada bulan Juli dan Agustus.
“Untuk puncak musim kemarau berdasarkan rilis BMKG memang untuk Kabupaten Rembang adalah di bulan Juli dan Agustus. Dan saat ini memang di puncak tengah tengahnya musim kemarau tahun 2024,” pungkasnya. (arm/buz)
Load more