Pemalang, Jawa Tengah - Kasus keluarga yang menyimpan jasad anaknya berbulan-bulan di Desa Prakalan, Kecamatan Moga, Pemalang, meninggalkan banyak tanda tanya.
Salah satu pemuka agama setempat mengaku tidak mencium bau menyengat saat mengecek rumah orang tua Saskia.
“Saya sama sekali tidak mencium bau mayat atau bau yang menyengat. Di dalam kamar, di mana jenazah ditidurkan,” ucap ustadz Zaenuri pada tvOnenews saat ditemui di rumahnya.
"Seharusnya jasad yang tersimpan selama berbulan-bulan, tentu akan mengeluarkan bau menyengat," lanjutnya
Menurut ustadz Zaenuri, kondisi jenazah sudah berwarna coklat kehitam-hitaman dan mengering.
“Pemeriksaan jenazah dilakukan oleh tim medis dan memang sudah dinyatakan meninggal beberapa bulan lalu,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, bahwa salah warga Dusun Sukatapa, Desa Plakaran, Kecamatan Moga, digemparkan dengan adanya jenazah yang tersimpan berbulan-bulan di salah satu rumah warga setempat.
Warga bersama Kades Plakaran, melaporkan kejadian ini ke Polsek Moga. Setelah mendapatkan laporan, Forkomincam Moga mendatangi rumah tersebut. Sedangkan lokasi rumah dengan rumah warga yang lain sangat jauh.
Pihak keluarga menyakini bahwa jenazah anaknya yang berusia 14 tahun tersebut, dapat dihidupkan kembali. Anak tersebut meninggal karena Tuberkulosis (TBC). (Edi Mustofa/dan)
Load more