Solo, tvOnenews.com - Penumpang kereta api (KA) melalui Stasiun Solobalapan, Jawa Tengah, masih terpantau tinggi meski puncak arus mudik dan libur lebaran telah berlalu.
Tercatat, pada Minggu (21/4/2024) sebanyak 3.595 penumpang KA jarak jauh masih memenuhi Stasiun Solobalapan, Jawa Tengah.
Manajer Humas KAI Daop 6 Krisbiyantoro mengungkapkan, mulai tanggal 12-20 April jumlah penumpang KA jarak jauh yang setiap harinya naik atau berangkat melalui Daop 6 berturut-turut sebanyak 25.977 penumpang, 27.509 penumpang, 28.869 penumpang, 27.869 penumpang, 24.060 penumpang, 22.493 penumpang, 21.718 penumpang, 22.603 penumpang, dan 22.769 penumpang.
Untuk Minggu (21/4) diperkirakan sejumlah 20.989 orang yang berangkat melalui seluruh stasiun di bawah Daop 6.
Kemudian untuk jumlah kedatangan penumpang KA jarak jauh pada periode yang sama berturut-turut sebanyak 27.622 penumpang, 27.944 penumpang, 30.305 penumpang, 29.369 penumpang, 23.387 penumpang, 21.568 penumpang, 20.562 penumpang, 24.702 penumpang, dan 25.197 penumpang.
Selanjutnya untuk Minggu (21/4) diperkirakan sebanyak 20.594 penumpang turun ke stasiun-stasiun yang ada di bawah Daop 6.
Ia mengatakan mengingat masih tingginya trafik penumpang usai Lebaran, diharapkan para penumpang mengikuti aturan agar perjalanan lancar.
"Salah satunya dahulukan penumpang yang turun. Jika penumpang yang akan naik saat proses turun penumpang, maka hal tersebut akan membuat berdesakan sehingga menghambat flow penumpang," katanya.
Pihaknya juga mengimbau agar penumpang tidak berdiri dan meletakkan barang pada area jalan atau area tertentu yang dapat mengganggu lalu lalang penumpang lain.
"Hal lain yang tidak kalah penting agar penumpang tidak melewati garis kuning di peron saat menunggu kereta. Saat penumpang KA melewati garis kuning dan KA berjalan masuk, maka penumpang dapat mengenai kereta sehingga itu sangat membahayakan," katanya.
Ia juga meminta para penumpang untuk mewaspadai celah antara peron dan kereta.
"Pelanggan yang tidak berhati-hati dapat terperosok ke dalam celah antara peron dan kereta. Hal tersebut sangat berbahaya dan dapat mencederai kaki," katanya. (ant/mii)
Load more