Semarang, tvOnenews.com - Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah pergerakan orang yang masuk dan melintas di Jawa Tengah selama lebaran 2024 akan mencapai 18,23 juta orang.
Terkait hal itu, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan segala hal untuk menghadapi arus mudik dengan pergerakan jutaan orang itu, yang bisa memberikan dampak ekonomi yang bagus bagi Jawa Tengah.
"Dana yang dihabiskan rata-rata per orang mudik sebesar Rp768.386. Jika pergerakan ada sebanyak 18,23 juta orang, maka diperkirakan perputaran uang di Jateng sebanyak Rp14 triliun," jelas Plh Kepala Dinas Perhubungan Jateng Erry Derima Ryanto, Rabu, 20 Maret 2024 sore.
Meski begitu, lanjutnya, tingginya jumlah pemudik tujuan Jateng selain berdampak positif terhadap perputaran ekonomi, juga akan menimbulkan sejumlah kerawanan.
"Antara lain antrean kendaraan di rest area tol, kepadatan kendaraan di jalur lokasi wisata, kenaikan tarif angkutan umum, dan lainnya," ungkapnya.
Untuk mengatisipasi sejumlah persoalan tersebut, Pemprov Jateng bersama Polda menyediakan Posko Terpadu yang berlokasi di Kantor Provinsi Jateng pada 3-18 April 2024. Posko tersebut siap melayani masyarakat selama 24 jam.
"Juga dilaksanakan posko pelayanan dan pengamanan di sejumlah lokasi. Antara lain di gerbang tol, kantor balai, dan simpul transportasi lain," kata Erry.
Sementara itu Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno menambahkan, pemerintah telah menyiapkan beberapa strategi dan rekayasa untuk menghadapi jutaan pemudik tujuan Jateng.
“Dishub dan Polda sudah membuat rekayasa-rekayasa yang akan diterapkan di arus mudik 2024," katanya.
Sumarno menjelaskan, berbagai persiapan menghadapi arus mudik 2024 akan melibatkan berbagai stakeholder. Antara lain Dinas Perhubungan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan, serta instansi terkait lainnya.
"Polda sudah mengantisipasi dengan membuat mekanisme agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di rest area tol," katanya. (tjs/buz)
Load more