"Saya orang pasar, katanya beras yang dijual untuk orang pasar bukan untuk orang umum," kata Sidik.
Sementara warga lainnya, Umi (58), yang telah antre bersama warga lainnya tidak terima, jika antrean warga yang berlangsung diserobot oleh orang yang mengaku pedagang pasar.
"Dia mentang-mentang orang pasar minta dilayani lebih dulu. Saya kasihan sama warga lainnya yang sudah mengantre lama sejak pagi sebelum toko dibuka," kata Umi.
Isa, pedagang sembako yang sempat menutup tokonya karena adanya kericuhan sesama pembeli, akhirnya kembali membuka tokonya untuk menjual beras murah, setelah pembeli mau tertib mengantre.
"Ini cuman antrian biasa. Memang pedagang pasar dapat jatah 40 kupon. Tapi meski demikian harus tetap ikut antrian dengan warga lainnya yang mengantri," pungkasnya. (tho/buz)
Load more