Brebes, tvOnenews.com - Meski pemerintah terus menggelontorkan berbagai bentuk jenis bantuan kepada warga miskin. Namun, tidak berlaku bagi Kaswiyah (90), nenek berusia lanjut yang tinggal sebatang kara di gubuk kecil yang ada di Desa Karangmalang Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Nenek Kaswiyah tinggal seorang diri lantaran sudah hampir 10 tahun ditinggal suami dan tak memiliki anak.
Beruntung warga sekitar yang peduli bersama Ketua RT setempat, sering memberikan bantuan makanan.
Aliran listrik juga disalurkan dari musala setempat untuk sekedar penerangan dalam rumah.
Usia yang menginjak senja, membuat tubuhnya semakin renta dan hanya bolak balik duduk dan terbaring dirumahnya.
Tidak ada kasur maupun tempat mandi cuci kakus (MCK). Untuk aktivitas di rumahnya, Nenek Kaswiyah hanya bisa merangkak lantaran tak bisa berjalan.
Untuk buang air, ia hanya bisa dilakukan di rumahnya yang nantinya dibantu tetangga sekitar untuk membersihkannya.
Kondisinya yang tak lagi produktif dan mulai linglung membuat Kaswiyah hanya bolak balik di dalam dan teras rumah.
Ironisnya, Nenek Kaswiyah meski menyandang warga miskin dan hidup sebatang kara, hanya sekali saja mendapatkan bantuan pemerintah tepatnya saat pandemi Covid-19 2020 lalu.
Pasalnya, Kaswiyah tidak terdaftar sebagai penerima bantuan apapun. Baik dari Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan lainnya, seperti warga miskin lainnya yang mendapatkan bantuan pemerintah tiap bulannya.
Menurut informasi, tidak tersentuhnya bantuan, karena nenek Kaswiyah tidak memiliki KTP, sehingga tidak terdaftar sebagai warga RT 05 RW 04 Desa Karangmalang, meski rumah yang ditempati merupakan milik pribadinya.
"Memang karena tidak memiliki KTP, tidak tersentuh bantuan dari pemerintah. Pernah hanya sekali dapat bantuan Rp 900.000 saat Covid-19. Sekali itu saja," kata Cahya, Ketua RT 05, RW 04, Karangmalang, Selasa (09/01/2024) pagi.
Dia menambahkan, saat ini dirinya berusaha untuk mengurus administrasi kependudukan Kaswiyah. Salah satunya dengan akan mengajak melakukan perekaman data agar memiliki KTP.
"Harapannya nanti kalau sudah dapat KTP bisa dapat bantuan dari pemerintah. Karena kita lihat kondisinya memang memprihatinkan," pungkasnya.
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan kerap mendapat bantuan dari tetangga terdekat.
"Untuk makan sehari-hari dapat kiriman dari tetangga kanan kiri yang sangat peduli memberi makan. Insya Allah, alhamdulillah setiap hari makan," jelas Cahya. (Tri/mii)
Load more