Semarang, tvOnenews.com - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengungkapkan, pihaknya intens berkomunikasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono terkait penanganan masalah banjir di Kota Semarang.
Beberapa hari belakangan ini, ibu kota Jawa Tengah tersebut memang kembali dilanda banjir di sejumlah titik, antara lain di Jalan Pantura Kaligawe yang berdampak kemacetan panjang.
Mbak Ita, sapaan Wali Kota, mengaku telah meminta bantuan kepada Menteri Basuki untuk mengecek kerusakan pompa pengendali banjir Kaligawe-Genuk di dua rumah pompa, yakni Kali Tenggang dan Kali Sringin.
Beberapa saat kemudian, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono pun turun langsung ke lokasi dan meminta kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) agar perbaikan pompa selesai pada pekan ini.
"Rabu pekan lalu bisa ketemu Pak Menteri. Alhamdulillah, selang beberapa hari Pak Menteri hadir melihat langsung. Kami senang, mendapat support mengendalikan banjir di Semarang," kata Mbak Ita di sela mengecek sungai di Tembalang, Selasa (5/12/23).
Selain perbaikan, lanjut Mbak Ita, PUPR juga memberikan bantuan pompa portable untuk mengatasi banjir.
"Kita juga disupport ada pengungsian 11 unit portable masing-masing empat di Tenggang, dua di Sringin, tiga di Kali Terboyo, dan sisanya tersebar salah satunya Gebang Sari,” ungkapnya.
Wali Kota menambahkan, penanganan banjir Kota Semarang yang dilakukan bersama PUPR dengan mengoptimalkan rumah pompa di beberapa wilayah. Detail Engineering Design (DED) juga sudah mulai berproses, sehingga jika sudah terbangun beban penanganan banjir melalui Kali Tenggang dan Kali Sringin diharapkan berkurang.
“Mengoptimalkan rumah pompa. Jadi dengan adanya support PUPR, diharapkan bisa mengendalikan banjir. Lalu Polder dan pompanya kayak di Semarang Barat dan Semarang Tengah melalui Banjirkanal Barat. Harapannya Kali Semarang, Tlogosari, Genuk, Muktiharjo Kidul dan Lor bisa terkendali," katanya.
Ia menyebut limpasan air banjir di Kaligawe, Genuk, dan wilayah Pedurungan sampai saat ini masih dibebankan ke aliran Kali Tenggang dan Kali Sringin. Maka saat ini tengah direncanakan untuk mengurangi aliran banjir ke muara tersebut.
Meski demikian, Pemkot Semarang terus berupaya pengoptimalan anak Kali Tenggang dan Kali Sringin untuk dinormalisasi.
“Banjir di Semarang sebenarnya ini kan terkait genangan. Muaranya kan Tenggang dan Sringin. Barat bisa dikondisikan, tengah juga, dan kemarin yang terjadi limpasan atau genangan masih di Tenggang dan Sringin.
Saat terjadi genangan, saya cek paginya di Tlogosari dan Muktiharjo saya lihat jembatan Nogososro ini kan landai, jadi pemicu tumpukan sampah. Dan terjadi limpasan menggenang wilayah Tlogosari. Muktiharjo Lor ada anakan Kali Tenggang sudah dua pekan ini terus kita bersihkan,” jelasnya. (tjs/buz)
Load more