Dirinya kemudian mencontohkan ketika ada klub yang intensitas latihannya tinggi. Namun kurang memperhatikan kecukupan nutrisi makannya saat berada di rumah.
"Bahwa setiap satu latihan yang tinggi, dia mengeluarkan 2.000 sampai 3.000 kalori. Kalau satu pertandingan bisa 3.500 kalori yang dia keluarkan. Apakah dia pola makannya bagus di rumah atau istirahatnya cukup minimal 8-9 jam dia istirahat kita gak tau juga," katanya.
Hanafing berharap di klub liga 1 nantinya mempunyai sarana dan prasarana latihan yang baik. Mempunyai direktur-direktur teknik yang hebat serta mempunyai pelatih-pelatih yang hebat.
"Gak mungkin kita bisa sehebat negara-negara luar. Kalau kondisi sepak bola Indonesia masih seperti ini. Kita baru kemarin diterapkan sama Indra Sjafri bahwa pelatih akademik harus B, itupun masih banyak yang miring-miring. Klub kita ga mampu bayar pelatih berlevel B, ini yang harus kita perbaiki," jelasnya.
Hanafing lalu menyebut bahwa pada sepak bola sekarang. Fisik adalah yang menentukan untuk membangun kualitas tim yang hebat.
"Jadi sepak bola sekarang dalam istilah kita sepak bola adalah fisik, fisik adalah sepak bola. Ini yang harus dibangun bagaimana latihan tekniknya dia mendapatkan fisik sejak usia muda.
Sehingga pelatih tidak hanya melatih teknik tapi ada fisik di dalamnya," tandasnya. (Ers/Dan)
Load more